Inilah Sosok Pemimpin Baru Al Qaeda, 'Pedang Kebangkitan' Diburu Dunia dengan Hadiah Rp 142 Miliar

Al Qaeda oraganisasi yang dianggap paling berbahaya di dunia itu dikabarkan punya pemimpin baru yang setara dengan Osama bin Laden.

Editor: Teguh Suprayitno
Kolase/Intisari
(Kanan) Saif al-Adel, (Kiri) Osama bin Laden. 

Ali Soufan, mantan pakar FBI tentang kontra-terorisme, menulis bahwa Saif bisa menjadi bos ketiga al-Qaeda dengan catatan teror yang panjang.

Saif pernah dicari dengan hadiah lebih dari 10 juta dollar AS (Rp142 miliar) untuk kasus pemboman kedutaan AS tahun 1998 di Nairobi, Kenya dan Tanzania, menewaskan 224 orang.

Saif memimpin kelompok "Pengawal Hitam" sekelompok penjaga yang menjamin keamanan bagi bos teroris Osama bin Laden di Afghanistan.

Baca juga: Milisi Iran di Suriah Dibombardir Roket, Ini Perintah Biden pada Militer AS yang Menakutkan Dunia

Baca juga: Presiden Xi Jinping Akan Dihukum, Joe Biden: China Akan Membayar Harga Atas yang Dilakukannya! 

Saif juga memperkenalkan Khaled Sheikh Mohammed, yang merencanakan serangan 11 September yang mengejutkan dunia pada 2001, kepada bos teroris Osama bin Laden saat dia masih hidup.

Mantan pakar anti-terorisme Soufan menulis, "Posisi dan pengalamannya yang tinggi dalam keamanan dan intelijen militer menjadikan Saif seorang taipan yang berbahaya."

Menurut para ahli, prospek berbahaya adalah Saif dapat menggabungkan jaringan teroris al-Qaeda dengan organisasi ISIS dan berusaha untuk menghubungkan dengan kekuatan yang menentang AS dan Barat.

Kolonel Richard Kemp, seorang ahli kontraterorisme Inggris, adalah orang yang diam-diam menyaksikan kegiatan teroris Saif di awal tahun 2000-an.

"Saif lebih mungkin menjadi taipan baru karena sangat dihormati, tidak hanya dari al-Qaeda tetapi juga dari ISIS," katanya.

Bos teroris ini bisa membujuk anggota ISIS untuk bergabung dengan Al-Qaeda.

Pasukan Front al-Nusra, sayap Al Qaeda di Suriah
Pasukan Front al-Nusra, sayap Al Qaeda di Suriah (Getty Images/AFP/OH Kadour)

Sebelumnya, Al-Qaeda dan ISIS hanya bekerja sama, namun pengaruh Saif bisa membuat kedua organisasi teroris ini bersatu.

Saif adalah orang yang cerdas dan strategis. Di bawah Zawahiri, Al-Qaeda tidak berfungsi secara menonjol, sebagian besar karena kepemimpinan.

"Saif dapat membawa Al-Qaeda kembali ke bahaya yang sama seperti sebelumnya, "kata Kolonel Kemp kepada Mirror.

"Saif tahu ke mana harus memberikan pengaruh dan perhatian bukan di Suriah atau Timur Tengah, tetapi di Eropa dan AS," kata Kolonel Kemp.

"Intelijen Inggris telah mengetahui dan mengikuti Saif selama bertahun-tahun. Saya telah mengikuti orang ini," imbuhnya.

"Dalam periode 2002-2006. Di saat itu, Saif dianggap sebagai tokoh besar al-Qaeda, masuk 3 atau 5 besar. Saat ini, sepertinya Saif telah naik ke posisi 1, setelah kematian Osama bin Laden dan inefisiensi Zawahiri," Kolonel Kemp menambahkan.

Artikel ini tayang di Intisari.Grid.id

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved