Milisi Iran di Suriah Dibombardir Roket, Ini Perintah Biden pada Militer AS yang Menakutkan Dunia

Setidaknya 17 orang dilaporkan tewas dalam serangan udara di Suriah yang dilakukan militer Amerika Serikat.

AP/Paul Sancya
Joe Biden memerintahkan serangan udara yang menghancurkan militan pro Iran di Suriah. 

Milisi Iran di Suriah Dibombardir Roket, Joe Biden Perintahkan Militer AS Lakukan Serangan Udara Mematikan

TRIBUNJAMBI.COM - Setidaknya 17 orang dilaporkan tewas dalam serangan udara di Suriah yang dilakukan militer Amerika Serikat.

Milisi Iran di Suriah dibombardir hingga banyak jatuh korban jiwa.

Diketahui serangan mematikan itu adalah perintah Presiden  AS Joe Biden.

Ini merupakan aksi militer pertama yang dibuat Biden sejak dia dilantik pada 20 Januari.

Kementerian Pertahanan AS menerangkan, operasi militer itu menyasar kelompok pro- Iran di perbatasan Suriah dan Irak.

"Atas perintah Presiden Biden, pasukan AS menggelar serangan udara ke infrastruktur yang dipakai milisi pro-Iran," ujar juru bicara Pentagon, John Kirby.

Baca juga: Amerika Panik, Kapal Induk AS Dibombardir Rudal Jet Tempur China, Laut China Selatan Kini Mencekam

Baca juga: Taiwan Dalam Bahaya, Joe Biden Dapat Peringatan Keras dari China: Kemerdekaan Taiwan Adalah Perang!

Dia menyatakan, pengerahan kekuatan udara itu adalah balasan atas serangan roket yang menerjang Irak pada 15 Februari.

Hantaman roket yang menyasar wilayah Kurdistan itu menewaskan seorang kontraktor asing, dan melukai sejumlah orang, termasuk tentara AS.

Kirby tidak menerangkan jumlah korban dalam operasi itu. Data tersebut dipaparkan oleh Observasi untuk HAM Suriah.

Asap mengepul akibat serangan udara.
Asap mengepul akibat serangan udara. (AP)

Dilansir AFP Jumat (26/2/2021), organisasi yang berbasis di Inggris itu menyebut 17 orang tewas dalam insiden di Bukamal.

Jet tempur "Negeri Uncle Sam" menyasar tiga truk yang penuh dengan amunisi. Adapun yang tewas disebut berasal dari jaringan Hashed al-Shaabi.

Kirby menerangkan lokasi serangan dipakai oleh Kataeb Hezbollah dan Kataeb Sayyid al-Shuhada, yang berbasis ke Hashed.

Serangan itu terjadi setelah pada 15 Februari, roket menghantam kompleks militer yang berlokasi di Erbil, dengan korban tewas juga berasal dari rakyat biasa.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved