Revitalisasi Kanal Langkah Penting Cegah Karhutla, Kapolda: Ulah Manusia Penyebab Terbesar Karhutla

Patroli yang dipimpin oleh Kapolres Muaro Jambi, AKBP Ardiyanto tersebut membutuhkan usaha ekstra, pasalnya, kanal di lahan gambut hingga ke hulu memi

Penulis: Aryo Tondang | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
ist
TNI-Polri patroli skala besar untuk antisipasi karhutla di Hutan Produksi Terbatas yang masuk dalam konsesi PT Pesona dan PT PDIW, Kabupaten Muaro Jambi. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Tim gabungan TNI-Polri dan BPBD Provinsi Jambi tinjau lokasi perbaikan sekat yang akan direvitalisasi, dan lakukan patroli skala besar untuk antisipasi karhutla di Hutan Produksi Terbatas yang masuk dalam konsesi PT Pesona dan PT PDIW, Kabupaten Muaro Jambi, Selasa (23/2/2021) kemarin.

Patroli yang dipimpin oleh Kapolres Muaro Jambi, AKBP Ardiyanto tersebut membutuhkan usaha ekstra, pasalnya, kanal di lahan gambut hingga ke hulu memiliki elevasi tanah yang berbeda.

Untuk tiba dilokasi, petugas, TNI-Polri dan BPBD Jambi, harus bahu membahu untuk mengangkat kapal ke kanal yang lebih tinggi.

Baca juga: Menyerah, Anies Baswedan Pakai Orang Andalan Ahok Atasi Banjir Jakarta, Ini Sosok Yusmada Faizal

Baca juga: Mama Muda Ini Alami Pelecehan Seksual Saat Drop di Rumah Sakit, DIS: Ada yang Meremas-remah Saya

Baca juga: YG Entertainment Tahu Hubungan Asmara Jennie BLACKPINK dan G-Dragon BIGBANG?

Kapolda Jambi, Irjen Pol A Rachmad Wibowo menyampaikan, revitalisasi sekat kenal, merupakan langkah penting dalam mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla di Provinsi Jambi.

Dengan melakukan revitalisasi sekat kanal, katanya, kebasahan lahan gambut akan tetap terjaga dengan tetap mengontrol tinggi muka air pada setiap sekat kanal.

"Langkah awal ini yang penting, karena jika lahan gambut sudah terbakar akan sulit untuk dipadamkan," kata Rachmad, Rabu (24/2/2021) siang.

Menurutnya, ulah manusia menjadi penyebab terbesar terjadinya Karhutla, dimana, manusia dengan sengaja membakar untuk membuka lahan, mencari madu di hutan, pembalakan kayu hingga pada kelalaian masyarakat ketika memasak saat memancing dan mencari ikan.

Meski demikian, patroli yang dilakukan oleh tim gabungan tersebut, petugas tidak berhasil menemukan pelaku pembalak kayu, yang berpotensi besar menyebabkan kebakaran lahan.

Di lokasi, tim hanya menemukan gubuk yang diduga digunakan pembalak kayu, sementara pemiliknya diduga melarikan diri ketika melihat petugas datang dari jauh.

Ia mengakui, proses untuk melakukan revitalisasi dan patroli di kawasan lahan gambut cukup berat, dan mengeluarkan tenaga ekstra,

"Lahan gambut memang cukup berat untuk dicapai, karena di kanal banyak terdapat potongan-potongan kayu, dan kaki akan terbenam bila menginjak lahan gambut," bilang Rachmad.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved