Menteri Perdagangan M Lutfi Ungkap Sisi Lain Jokowi yang Membuat Dirinya Pusing, 'Beda dengan SBY'

Menteri Perdagangan Lutfi juga mengungkap sisi lain Presiden Jokowi yang membuatnya pusing ketika usai rapat di Istana Negara, apakah itu? 

Editor: Rohmayana
ist
Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA -Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, pasar eskpor baru ini menjadi amanat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada dirinya.

Kementerian Perdagangan menyatakan, pemerintah berupaya membuka lebih luas pasar ekspor hingga ke benua Afrika melalui produk unggulan, di antaranya otomotif

Kebetulan juga, Lutfi menjabat sebagai menteri perdagangan saat pandemi Covid-19, sehingga ada beberapa penyesuaian. 

Baca juga: Tanggapan Menteri Agama Saat Din Syamsuddin Disebut Radikal

Namun dalam protokol kesehatan, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) pada periode 2001 hingga 2004 ini sangat taat yakni disiplin memakai masker. 

Selain itu, Lutfi juga mengungkap sisi lain Presiden Jokowi yang membuatnya pusing ketika usai rapat di Istana Negara, apakah itu? 

Berikut cerita lengkap Mendag Lutfi dalam wawancara virtual dengan Tribun Network, Selasa (16/2/2021): 

Baca juga: Anies Diminta Kaji Ulang Calon Wali Kota Jakarta Selatan, Ternyata Ini Alasannya, Masalah Banjir?

Tanya: 

Tadi disebutkan bahwa presiden meminta untuk membuka pasar-pasar baru non tradisional, juga akan menggenjot ekspor. Tentu ini ada kaitan dengan daya beli di negara tujuan ekspor Indonesia. 

Bisa disebutkan negara mana non tradisional yang daya belinya mampu menyerap produk-produk ekspor kita? 

Jawab: 

Jadi berdasarkan data tahun 2020, yang positif dan saya bangga adalah Amerika Utara, terutama Amerika Serikat (AS) itu kita surplus 11 miliar dolar AS. 

Kemudian, (ekspor ke) Eropa itu di 2020 tumbuh 17,07 persen, Eropa Timur hampir 10 persen, Asia Timur yakni Korea Selatan, Jepang, China itu tumbuhnya 4 persen 

Lalu, kalau kita lihat Afrika Timur itu 8 persen. Jadi, mungkin kalau Afrika Utara turun 3,12 persen karena saya yakin ini kita kirim Kijang atau Xpander ke negara di Afrika Utara kalau memiliki perjanjian perdagangan, di Afrika Utara sana berbahasa Perancis, itu akan menjadi pasar luar biasa. 

Kalau di Afrika Selatan itu ada 4 negara itu juga akan jadi pasar luar biasa buat Kijang sama Xpander kita. 

Tanya: 

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved