Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Menemukan Kebenaran yang Sejati

Bacaan ayat: Matius 5:6 (TB) - "Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan". Apakah kebenaran itu? Pertanyaa

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi berdoa 

Menemukan Kebenaran yang Sejati

Bacaan ayat: Matius 5:6 (TB) - "Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan".

Oleh Pdt Feri Nugroho

Pdt Feri Nugroho
Pdt Feri Nugroho (Instagram @ferinugroho77)

Apakah kebenaran itu? Pertanyaan ini menjadi pertanyaan yang selalu ditanyakan dalam sejarah kehidupan manusia.

Masing-masing masa mempunyai jawaban terhadap pertanyaan tersebut.

Semakin modern, maka jawaban yang ada dianggap sebagai sebuah kebenaran yang lebih dapat dipertanggungjawabkan.

Faktanya, kebenaran selalu mempunyai banyak wajah, bergantung pada siapa yang memberikan jawaban.

Masing-masing pihak mengklaim diri sebagai kebenaran berdasarkan apa yang dipahaminya.

Empat orang buta yang meraba seekor Gajah dan diminta mendefinisikannya, bisa dipastikan jawaban benar mereka pasti berbeda-beda.

Renungan Harian Kristen - Perkataan yang Membangun Kehidupan

"Gajah itu seperti tiang yang kokoh." Kata orang pertama yang memegang Gajah pada kakinya. "Bukan!" seru yang lain, ketika dia memegang belalai.

"Gajah itu seperti pipa panjang yang elastis dengan lubang ditengahnya." "Anda salah."

Teriak yang lain. "Gajah itu menyerupai dinding tebal dann kasar." sambil meraba perut gajah.

"Kalian semua salah. Gajah itu tipis." Kata yang orang buta keempat dengan penuh percaya diri, sambil memegang erat daun telinga gajah.

Kebenarannya adalah, gajah adalah binatang yang besar dengan empat kaki yang kokoh, bertubuh besar, memiliki belalai yang panjang dan berlubang sebagai tempat bernafas dan telinga lebar dan tipis yang berfungi untuk mendinginkan darah yang mengalir dalam tubuhnya.

Ilustrasi anak gajah yang
Ilustrasi anak gajah yang ((Suwandi/KOMPAS.com))

Setiap orang mempunyai kemampuan untuk menentukan sebuah kebenaran berdasarkan apa yang diketahuinya.

Alkitab mencatat bahwa manusia telah tidak taat dengan makan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat.

Konsekuensi logisnya, manusia dapat menciptakan standar dalam menentukan tentang baik dan buruk menurut pemahamannya sendiri.

Itulah sebabnya, dalam sejarah pengetahuan manusia yang berkembang dijadikan sebagai tolok ukur untuk menilai baik atau buruk berdasarkan apa yang berlaku pada masanya.

Dalam posisi demikian, manusia pada posisi kesulitan menemukan kebenaran yang sejati.

Renungan Harian Kristen - Menemukan dan Ditemukan Juruselamat

Produk hukum menjadi aturan yang disepakati untuk menentukan kebenaran dalam sebuah komunitas; dan produk tersebut ditentukan oleh pembuatnya, kapan hukum itu dibuat dan dimana hukum tersebut diberlakukan.

Akibatnya, pembaharuan sangat diperlukan dari masa ke masa agar mampu menjawab konteks zaman yang dihadapinya.

Untuk menemukan kebenaran yang sejati, diperlukan pemahaman bahwa kebenaran itu abadi. Kebenaran tidak akan dipengaruhi oleh berbagai penilaian manusia dari waktu ke waktu.

Kebenaran tidak perlu pembelaan. Kebenaran itu berlaku universal dan tidak bisa diberangus oleh apapun juga.

Mungkin kebenaran tersemat dalam sejarah, konteks, budaya, pengetahuan, dan lain-lain. Namun kebenaran tidak akan terbelenggu oleh ruang dan waktu dimana kebenaran itu ada.

Tuhan Yesus Kristus menyatakan, bahwa orang yang haus akan kebenaran, pada akhirnya akan dipuaskan.

Pernyataan ini membawa maksud bahwa sejarah menjadi tempat bagi manusia untuk menemukan kebenaran.

Renungan Harian Kristen - Hormatilah Ayah dan Ibumu

Pengetahuan menjadi alat bagi manusia untuk menemukan (kembali) kebenaran yang telah tersamar karena dosa.

Yesus Kristus menyatakan diri, sebagai Kebenaran dengan mengatakan, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."

Pernyataan ini memberikan jawaban atas pertanyaan banyak orang: apakah itu kebenaran?

Yesus memproklamirkan diri sebagai kebenaran, yang oleh banyak orang bersaksi disebut sebagai Jalan yang lurus.

Yesus Kristus memberikan janji jaminan bahwa hanya melalui diri-Nya sebagai kebenaran, seseorang akan dibawa kembali kepada Allah, dan Dia menjadikan diri-Nya sebagai jalan yang benar dan membawa kehidupan.

Bukankah ini yang dicari manusia disepanjang sejarah? Mencari Tuhan yang benar, yang memberi kehidupan dan berharap menemukan?

Rasa haus itu akhirnya dipuaskan dengan menemukan kebenaran sejati ada pada Yesus Kristus.

Renungan Harian Kristen - Hormatilah Ayah dan Ibumu

Kebenaran itu telah diuji dalam sejarah. Kebenaran yang sejati tidak bisa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Jika mengalami kesulitan untuk menguji, paling tidak lihat dan pahami pengajaran utamanya: Hukum kasih.

"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."

Adakah hukum lain dimuka bumi ini yang lebih mendasar dari hukum ini? Pasti tidak ada. Jika tidak ada, bisa dipastikan yang mengajarkannya adalah Kebenaran yang Sejati. Amin

Renungan oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved