Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Perkataan yang Membangun Kehidupan

Bacaan ayat: Efesus 4:29 (TB) - "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu

Editor: Suci Rahayu PK
Sahabatan 

Perkataan yang Membangun Kehidupan

Bacaan ayat: Efesus 4:29 (TB) - "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia".

Oleh Pdt Feri Nugroho

Pdt Feri Nugroho
Pdt Feri Nugroho (ist)

Ada sebuah syair lagu lama yang berbunyi kurang lebih demikian: 'Memang lidah tak bertulang, tak terbatas kata-kata. Tinggi gunung seribu janji, lain di bibir lain di hati.'

Dalam konteksnya, syair lagu tersebut hendak menyatakan bahwa perkataan seseorang sebagai janji, sangat mudah diingkari.

Hari ini berjanji sesuatu, namun seiring berlalunya waktu, janji tersebut dilupakan dan tidak ditepati.

Fakta tersebut dihubungkan dengan bukti biologis bahwa lidah itu tidak bertulang, sehingga mudah berubah apa yang diucapkannya.

Berbicara tentang lidah sebagai bagian tubuh yang dipakai untuk berkata-kata, maka kita diperhadapkan pada kenyataan bahwa tanpa disadari seringkali perkataan itu bisa lebih menyakitkan dari pada luka karena tersayat sembilu.

Renungan Harian Kristen - Menemukan dan Ditemukan Juruselamat

Dengan perkataan manusia dapat menyampaikan pesan kepada sesamanya.

Perkataan menjadi media untuk membangun komunikasi antar pribadi.

Ketika komunikasi terjalin dengan baik, maka tercipta kerjasama dan sinergi.

Berbagai potensi mendapat ruang untuk dikembangkan untuk mendapatkan hasil terbaik. Faktanya, tidak semua komunikasi berjalan lancar.

Pesan tidak tersampaikan. Pesan disalahpahami sehingga menciptakan paham yang salah terhadap sesama.

Apalagi ketika penyampaian pesan diwarnai oleh rasa tidak puas, kemarahan, kekecewaan, kebencian: bisa dipastikan yang muncul adalah kata-kata kasar, caci maki, umpatan dan merendahkan lawan bicara yang ada dihadapannya.

Ironis sekali, jika lidah yang seharusnya dipakai untuk menciptakan perkataan yang membangun kehidupan, pada saat yang sama juga berpotensi untuk menghancurkan kehidupan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved