Donald Trump Remuk Setelah Lengser Jadi Presiden AS, Tak Ada Lagi yang Memuja, Nasibnya Jadi Begini
Donald Trump hadapi mimpi buruk setelah lengser kursi Presiden Amerika Serikat. Ia kehilangan popularitas dan ditinggal pendukungnya.
Menunjukkan bahwa setidaknya 56 persen orang Amerika ingin Trump dilarang memegang kantor federal lagi.
Artinya, secara halus, hal tersebut merupakan persentase yang menakjubkan.
Itu artinya, kemungkinan jutaan orang Amerika yang memilih Trump tahun lalu kini beralih ingin dia dilarang dari memegang jabatan federal.
Pemakzulan Donald Trump
Sebelumnya, seperti diwartakan Kompas.com, mantan Presiden AS itu menegaskan bahwa dia tak akan bersaksi dalam sidang pemakzulan dirinya karena menganggap hal itu inkonstitusional.
• Gedung Capitol Berubah Mencekam, Polisi AS Tewas Diserbu Pendukung Trump, FBI Buru Anggota MAGA
• China Tertipu, Ternyata Joe Biden Lebih Berbahaya dari Trump, Rencana Mengerikannya Ini Terbongkar
• China Pontang-panting Tahu Dokumen Rahasianya Bocor, Bikin Joe Biden Marah & Kirim Kapal Perang
Trump memberikan pernyataan melalui pengacaranya kepada tim penuntut dari DPR AS.
Sementara kuasa hukumnya tak menyebut apakah mantan presiden itu akan bersaksi, penasihat seniornya, Jason Miller dikutip dari AFP mengatakan, "Presiden tidak akan bersaksi dalam proses pemakzulan yang inkonstitusional."
Dalam upaya pemakzulan kedua, mantan presiden berusia 74 tahun itu didakwa telah mendukung para pendukungnya untuk menyerang Gedung Capitol.

Saat itu, Kongres AS tengah bersiap mengesahkan sertifikat kemenangan Joe Biden. Membuat sejumlah politisi harus diungsikan ke tempat aman.
Selama berbulan-bulan, Trump selalu bersikukuh bahwa dia memenangi Pilpres AS 2020, tetapi tanpa bukti yang jelas.
Source: Kompas.com
Artikel ini telah tayang di Intisari.grid.id dengan judul Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Dulu Dipuja Tapi Setelah Lengser dari Jabatan Donald Trump Mulai Ditinggalkan Pengikutnya, Data-Data Ini Jadi Buktinya