Tubuh Kopassus Pratu Suparlan Dihujani Peluru Tapi Nekat Ledakkan 2 Granat, Teman Selamat
"Komandan bawa yang lainnya, saya akan berusaha menghambat!". Tanpa menghiraukan peringatan Dan Unit agar mundur, Pratu Suparlan membuang senjatanya.
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI.COM - Namanya Suparlan dan pangkatnya hanya Pratu (Prajurit Satu). Namun nama Kopassus melegenda karena keberaniannya mengorbankan nama.
Di Pusdikpassus Batujajar, Jawa Barat ada nama landasan pacu untuk mengabadikan prajurit Kopassus itu.
Kisahnya sungguh heroik, tubuhnya hancur menjadi tameng peluru untuk teman-temannya.
Suparlan mengorbankan dirinya sendiri demi menyelamatkan regu gabungan Kopassus dan Kostrad dari
serangan Fretilin.
Kisah bermula ketika 1 unit gabungan berkekuatan 9 orang personel, 4 Kopasus dan 5 Kostrad, dibawah pimpinan Lettu Poniman Dasuki (Brigjen Purn) melakukan patroli di Zona Z pedalaman Timor.
Zona tersebut masih sangat rawan, karena terindikasi menjadi daerah konsentrasi tokoh-tokoh Fretelin, seperti Lobato, Lere dan Xanana.
Selain itu terkonsentrasi 300-an Fretelin dengan persenjataan campuran.
• Misteriusnya Anggota Satgas Rajawali Kompi Pemburu, Kopassus Marinir Infanteri Cekatan Mematikan
Kebanyakan dari mereka merupakan mantan Tropaz Portugal yang berpengalaman dalam pertempuran di Mozambique.
Awalnya, tim Kopassus Kostrad itu akan menyergap Pos Pengamatan Fretelin.
Setelah melumpuhkan Pos Pengamatan Fretelin, tiba tiba dari berbagai arah muncul pasukan Fretelin dalam jumlah besar.
Kontak senjata terjadi.
Tapi pertempuran menjadi tidak berimbang, karena tim gabungan Kopassus Kostrad kalah jumlah.

Unit gabungan itu terdesak hebat, digunting dari berbagai arah, termasuk dari ketinggian bukit-bukit.
Peluru tembakan menghujani personel Unit Gabungan.
Personel operator Minimi dari Kostrad yang pertama-tama tumbang.