Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Alkitab sebagai Firman Allah

Bacaan ayat: Nehemia 8:9, 18 - 19 (TB) - "Bagian-bagian dari pada kitab itu, yakni Taurat Allah, dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi renungan harian 

Uniknya, Yesus tidak pernah membuat Injil, para muridlah yang menulisnya yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.

Mereka adalah saksi hidup tentang kehidupan Yesus, baik murid Yesus secara langsung maupun mereka yang hidup sejaman dengan Yesus, sehingga mendapat materi tulisan dari orang-orang yang hidup bersama dengan Yesus.

Uniknya lagi, keempat Injil tergabung dalam banyak tulisan lain yang ditulis jauh sebelum masa kehidupan Yesus yang disusun sedemikian rupa, sehingga menjadi sebuah buku yang kemudian disebut sebagai Alkitab.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Jaminan Penyertaan Tuhan akan Membawa Ketenangan

Keunikan ini membawa konsekuensi logis, bahwa siapapun yang membaca Alkitab, akan disodori cerita yang panjang tentang karya penyelamatan Allah.

Melibatkan banyak tokoh dengan banyak kitab, juga sejarah kehidupan yang penuh dinamika.

Trik dan intrik politik terjadi, paparan cerita keberdosaan para tokoh dan pergumulannya, dipaparkan secara jujur tanpa ditutup-tutupi.

Dalam setiap cerita, akan selalu ditemukan pesan Ilahi tentang Allah yang bertindak untuk menyelamatkan, sehingga setiap orang yang membaca Alkitab akan menemukan Firman Allah yang selalu hidup meskipun pembacanya hidup dalam jarak waktu berabad-abad dari para tokoh yang mengalaminya.

Secara historis, Alkitab ditulis oleh lebih dari 40 orang dalam kurun waktu lebih kurang 1600 an tahun.

Mereka berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, baik zaman, budaya, tempat tinggal, dan konteks yang hadapi serta tersebar dalam berbagai-bagai wilayah.

Perbedaan kepribadian juga berpengaruh kuat kepada cara penulisan dan tujuan ketika sebuah tulisan dibuat.

Terjadi proses kanonisasi untuk membuat ukuran (kanon), yang dijadikan sebagai patokan dengan tiga syarat utama, yaitu tulisan tersebut harus berbicara tentang karya penyelamatan Allah, antar tulisan terhubung satu dengan yang lain dan ditulis paling muda pada abad pertama.

Proses panjang tersebut akhirnya mewariskan Alkitab yang ada saat ini: terdiri atas Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB), 39 kitab di PL dan 27 kitab dalam PB. PL terdiri atas Taurat (5 kitab Musa), kitab-kitab sejarah, kitab para nabi, Mazmur dan Amsal.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Kehidupan Itu Berharga

Sementara itu PB terdiri atas 4 Injil, kitab sejarah, surat-surat Paulus beberapa murid lain, serta kitab Wahyu.

Ke 66 kitab tersebut menjadi satu kesatuan yang utuh, berisi tentang karya penyelamatan Allah yang terjadi dalam sejarah, dan melaluinya kita dapat melihat karya Allah yang terjadi pada masa lampau.

Dengan demikian pengenalan kita akan Allah yang benar, lebih komprehensif dan utuh. Melalui Alkitab kita bisa menemukan bahwa Allah tidak dibatasi ruang dan waktu namun berkenan hadir dalam ruang dan waktu dalam rangka penyelamatan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved