Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen - Alkitab sebagai Firman Allah
Bacaan ayat: Nehemia 8:9, 18 - 19 (TB) - "Bagian-bagian dari pada kitab itu, yakni Taurat Allah, dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan
Nehemia pada posisi hidup dalam masa PL.
Dia hadir sebagai tokoh bersama umat Israel yang kembali dari pembuangan ke Babel.
Hidup sebagai bangsa terbuang telah memporak-porandakan kehidupan umat Tuhan, terutama keberadaan mereka sebagai sebuah bangsa yang pernah berjaya pada masanya.
Meskipun demikian, kehidupan beriman nampaknya terpelihara dengan baik. Harapan untuk kembali ke tanah Perjanjian, menjadi pendorong kuat bagi mereka untuk terus berpengharapan.
Hari yang dinantikan tiba. Setelah lebih kurang 70 tahun hidup sebagai bangsa terbuang, akhirnya dapat pulang ke tanah Perjanjian.
Kerinduan untuk kembali melakukan ritual ibadah kepada Allah begitu kuat.
Dengan dibacakannya Taurat Tuhan kembali, menjadi moment yang sangat dinantikan selama bertahun-tahun. Ajakan untuk bersukacita berkumandang.
Mereka kembali dapat mengenang perbuatan Allah yang ajaib semasa pembebasan dari perbudakan di Mesir dan perjalanan 40 tahun di padang gurun.
Pengenangan tersebut memberikan jaminan kepada umat untuk terus meyakini bahwa Allah akan terus berkarya dalam sejarah perjalanan kehidupan mereka.
Melalui pengalaman baik di masa lalu, umat semakin diyakinkan akan kasih Allah yang terus terjadi di sepanjang perjalanan sejarah kehidupan mereka.
Membaca Alkitab itu penting, bahkan sangat penting.
Pengenalan kita akan Allah, akan terus bertumbuh dan diperlengkapi dengan pengalaman para tokoh masa lalu yang mempunyai pengalaman perjumpaan dengan Allah.
Membaca Alkitab, memposisikan kita untuk membaca buku diary orang percaya pada masa lalu.
Kita akan disodori cerita pergumulan hidup yang bermuara pada keyakinan bahwa Allah akan terus mengasihi.
Bagaimana kita bisa memahami bahwa apa yang mereka alami adalah karya Allah?