Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen - Alkitab sebagai Firman Allah
Bacaan ayat: Nehemia 8:9, 18 - 19 (TB) - "Bagian-bagian dari pada kitab itu, yakni Taurat Allah, dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan
Alkitab sebagai Firman Allah
Bacaan ayat: Nehemia 8:9, 18 - 19 (TB) - "Bagian-bagian dari pada kitab itu, yakni Taurat Allah, dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti.
Seluruh jemaah yang pulang dari pembuangan itu membuat pondok-pondok dan tinggal di situ. Memang sejak zaman Yosua bin Nun sampai hari itu orang Israel tidak pernah berbuat demikian. Maka diadakanlah pesta ria yang amat besar.
Bagian-bagian kitab Taurat Allah itu dibacakan tiap hari, dari hari pertama sampai hari terakhir. Tujuh hari lamanya mereka merayakan hari raya itu dan pada hari yang kedelapan ada pertemuan raya sesuai dengan peraturan".
Oleh Pdt Feri Nugroho

Secara umum, setiap kepercayaan selalu memiliki seorang tokoh utama yang dijadikan sebagai panutan dan buku yang dibuatnya sebagai catatan ajaran yang diajarkannya.
Tokoh tersebut menempati posisi sentral dalam sebuah kepercayaan.
Setiap perilaku dan tutur katanya menjadi ajaran yang diwariskan dari generasi ke generasi dalam bentuk buku secara tertulis.
Awalnya, bisa jadi perkataan lisan yang diingat oleh para murid.
Seiring berlalunya waktu, agar warisan ajaran dapat terdokumentasikan dengan baik, maka ajaran lisan ditulis menjadi buku yang dijadikan sebagai pedoman.
Buku itulah yang diklaim sebagai ajaran sang tokoh dan mempunyai otoritas tertinggi bagi para penganutnya.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Tuhan Pemilik Otoritas Mutlak Atas Kehidupan
Dari sudut pandang sang tokoh, ajaran yang dibuatnya dapat bersumber dari banyak hal.
Beberapa tokoh mengalami pencerahan setelah mengalami proses pencarian jawaban terhadap pergumulan yang terjadi.
Tokoh yang lain, mengklaim mengalami perjumpaan dengan sang Ilahi dengan cara tertentu.
Bagaimanapun cara sang tokoh mendapatkan ajarannya, seiring berjalannya waktu, ajaran akan diyakini kebenarannya sebagai sebuah kebenaran.
Untuk itu, para pewaris ajaran perlu bersikap kritis terhadap warisan ajaran yang diterimanya, agar menemukan pengajaran yang benar.
Iman Kristen berpusat pada Yesus Kristus sebagai tokoh Penebus dan Injil sebagai catatan sejarah tentang kehidupan-Nya.