KECEWA Harga Telur Anjlok, Suparni Buang Ribuan Telur Ayam Ke Jurang, Hingga Akhirnya Minta Maaf
Kecewa dengan harga telur yang terus anjlok, seorang Pria bernaama Suparni alias Pitut membuang ribuan telur hasil panen ke jurang.
TRIBUNJAMBI.COM - Kecewa dengan harga telur yang terus anjlok, seorang Pria bernaama Suparni alias Pitut membuang ribuan telur hasil panen ke jurang.
Aksi ini akhirnya viral dengan video yang menunjukkan seorang pria membuang ribuan telur.
Belakangan diketahui pria itu bernama Suparni alias Pitut. Ia seorang peternak asal Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Pitut melemparkan telur-telur itu ke kubangan ke jurang yang penuh rumput ilalang.
Baca juga: Harga Bawang Merah Tiga Pasar Besar di Kota Jambi Turun Delapan Persen, Dipicu Pasokan Bertambah
Baca juga: 1 Februari 2021, KKP Jambi Berlakukan Aturan Dokumen Kesehatan Digital di Bandara dan Pelabuhan Laut
Terdengar suara beberapa orang menghalau supaya Suparni menghentikan aksinya membuang telur-telur tersebut.
Namun, ia tak mau berhenti sembari mengungkapkan kalimat kekecewaan.
Suparni kecewa harga pakan ayam melangit. Namun, harga telur anjlok.
Ulah Suparni yang videonya sudah menyebar dan viral di media sosial ini pun ditangapi beragam oleh warganet.
Hingga akhirnya, Suparni pun minta maaf atas perbuatan yang telah dilakukannya.
Berikut cerita sebenarnya yang membuat Suparni harus membuang sia-sia telur miliknya dan minta maaf.
Video Suparni buang telur dan minta maaf viral di hampir semua media sosial mulai Facebook, Twitter hingga WhatsApp.
Baca juga: Posisi Tjahjo Kumolo Terancam, Jenderal Idham Aziz Diramal Bakal Ikuti Jejak Tito Karnavian Ini
Setelah videonya viral dan menuai kritikan, ia pun membuat video permintaan maaf.
Video permintaan maaf itu diunggah oleh akun Youtube Mbah Wo Banyu Langit pada Januari 2021.
Dalam video klarifikasi itu, Suparni menjelaskan, ia kecewa dengan harga pakan yang terus naik.
Sedangkan harga telur terus turun.
"Sebenarnya hal tersebut saya lakukan karena rasa kecewa di mana harga pakan naik terus sedangkan harga telur mengalami penurunan."
