Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Yesus Datang Untuk Memulihkan Kehidupan

Ketika dinyatakan hamil oleh seorang dokter, sebuah keluarga sangat bersukacita. Saat kelahiran tiba, menjadi pengalaman berharga yang mengubah kehid

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi Yesus 

Yesus Datang Untuk Memulihkan Kehidupan

Bacaan ayat: Yohanes 10:10 (TB) - "Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan".

Oleh Pdt Feri Nugroho

Pdt Feri Nugroho
Pdt Feri Nugroho (Instagram @ferinugroho77)

Ketika dinyatakan hamil oleh seorang dokter, sebuah keluarga sangat bersukacita.

Saat kelahiran tiba, menjadi pengalaman berharga yang mengubah kehidupan.

Saat yang selalu dikenang setiap tahun dalam hitungan kalender dengan ucapan selamat ulang tahun.

Doa yang dipanjatkan adalah semoga panjang umur, harapannya di tahun depan akan kembali merayakan peristiwa ulang tahun yang sama.

Saat sakit, orang buru-buru mencari solusi.

Seorang ahli kesehatan didatangi untuk melakukan diagnosis agar segera diketahui jenis penyakitnya dan diselesaikan dengan pengobatan.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Keadilan Allah selalu Dinyatakan

Jutaan rupiah, bahkan ratusan juta akan diupayakan dicari untuk pembiayaan demi kehidupan yang berkelanjutan melalui kesembuhan.

Kerja keras dilakukan demi mencukupi kebutuhan hidup. Kualitas kehidupan pun tidak luput dari perhatian.

Melalui hiburan dan rekreasi, orang berlomba untuk melepas penat dan mendapatkan kesegaran baru sehingga hidup dapat berlanjut.

Waktu akhirnya membuat tubuh aus.

Saatnya tubuh dengan unsur dari tanah harus kembali ke tanah. Semua menangis dalam duka dan penyesalan, berharap sang kekasih hati dapat hidup kembali dan menikmati kebersamaan.

Rangkaian paparan cerita ini, bukankah menyadarkan kita akan berharganya kehidupan?

Karena begitu berharga, segala yang dilakukan dalam mengisi hari-hari dalam kehidupan adalah upaya untuk terus mempertahankan kehidupan agar berkelanjutan.

Fokusnya, hidup yang lama dengan usia yang panjang, kualitas hidup yang baik dan dinikmati dalam rasa syukur.

Itulah sebabnya, Allah menciptakan kehidupan, karena kehidupan itu berharga. Dia adalah kehidupan itu sendiri, kekal dan mengatasi ruang dan waktu.

Diciptakan-Nya langit dan bumi sebagai ruang dan waktu, dalam rangka memberikan sarana bagi kehidupan.

Manusia diciptakan mulia, diciptakan menurut gambar dan rupa Allah: memposisikan manusia sebagai cerminan kemuliaan Allah.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Dosa Merusak Tatanan Kehidupan, Yesus Memulihkannya

Sarana kehidupan disediakan Allah, sehingga baru hari keenam Allah menciptakan manusia.

Taman indah disediakan, sebagai tanda indahnya relasi dalam kehidupan: manusia melihat dirinya sendiri berharga, melihat yang lain sebagai sesama, melihat alam dalam rasa syukur dan berelasi dengan Allah sebagai rekan kerja untuk memelihara seluruh ciptaan.

Mengelola, menaklukkan dan menguasai bumi dalam rangka menghargai karya Allah yang menganugerahkan kehidupan untuk dijaga keberlangsungannya. Semua baik adanya dan kekal.

Semua rusak ketika manusia memilih memberontak kepada Allah.

Segala tatanan yang baik hancur ketika manusia memilih untuk tidak taat.

Allah sudah memberikan peringatan, bahwa kematian akan terjadi ketika manusia memilih tidak taat.

Nampaknya peringatan Allah terabaikan, ketika manusia fokus pada diri: buah itu sedap kelihatannya, menarik hati, lagi pula memberi pengertian.

Manusia ingin mencuri posisi Allah. Manusia ingin menggeser kedudukan Allah sebagai Pencipta.

Manusia menjadi tamak, ingin menguasai segala-galanya. Bukan keberlangsungan hidup yang didapat, sebaliknya kematianlah yang menjadi upahnya. Kekekalan berubah menjadi fana.

Tertata berganti amburadul. Masing-masing dikuasai oleh keinginan diri. Itulah dosa yang bersengat maut, demikian Rasul Paulus menulis dalam suratnya.

Allah tetap berkenan mengasihi. Dia merancang pemulihan. Sejak awal ketidaktaatan manusia, rancangan dibuat.

Nubuat disematkan dalam sejarah yang penuh kejahatan. Kebenaran diselipkan di tengah kehidupan yang kacau.

Benang merah tersambung dari generasi ke generasi. Berbagai klaim kebenaran menurut pengertian manusia, dijungkirbalikkan dengan tindakan Allah yang penuh kasih dengan menjadi manusia.

Allah masuk dalam sejarah manusia sebagai seorang manusia yaitu Yesus.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Rancangan Kekal Karya Penyelamatan Allah dalam Yesus Kristus

Misi utamanya memulihkan kehidupan. Kematian-Nya membereskan pemberontakan dan kebangkitan-Nya memulihkan kehidupan.

Yesus datang, bukan sebagai pencuri yang hanya bertujuan mengambil sesuatu. 

Yesus datang untuk memberi kehidupan. Memulihkan kehidupan dari kebinasaan kekal dan berganti dengan hidup kekal.

Bak seorang Gembala, Yesus adalah Gembala yang baik; Gembala yang rela memberikan nyawa-Nya bagi kehidupan domba-domba-Nya.

Pemulihan ini total; kembali dalam posisi maksud awal Allah ketika menciptakan kehidupan.

Bukankah kita setuju bahwa kehidupan itu berharga? Keberhargaan hidup bukan hanya berlaku kini, namun juga nanti.

Jika keberhargaan hidup hanya dipahami berlaku kini, maka ada dorongan kuat untuk mempertahankan hidup saat ini dan abai dengan kehidupan kekal nanti yang telah dijanjikan.

Waspadalah, jangan sampai kita tergoda untuk melekatkan hidup pada kehidupan saat ini semata; kita akan berduka berkepanjangan ketika kehilangan.

Namun ketika melekatkan diri pada pengharapan kehidupan kekal, maka Yesus lah Jalan dan Kebenaran dan Hidup.

Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.

Benarlah, jika Paulus pernah menulis: hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Yesus telah memulihkan kehidupan. Percayalah... Amin

Renungan oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved