Rahasia Timor Leste Kendalikan Virus Corona dengan Nol Kematian, Negara Kecil Itu Lakukan Ini
Rahasia Timor Leste Kendalikan Virus Corona dengan Nol Kematian, Negara Kecil Itu Lakukan Ini
TRIBUNJAMBI.COM - Berbeda dengan negara lain, pandemi virus corona di Timor Leste, tercatat dengan kasus terkecil di dunia.
Menurut John Hopkins University dan Google, total kasus Covid-19 di negara kecil itu hanya tercatat 41 kasus dengan nol kematian hingga Senin (28/12/2020).
Keberhasilan Timor Leste yang berhasil mengendalikan Covid-19 di negara tersebut disanjung oleh banyak pihak.
Dilansir dari East Asia Forum, penanggulangan Covid-19 di Timor Leste sangat serius dan mengesampingkan perdebatan politik yang menyeruak.
Pada Maret, semua partai politik sepakat untuk meminta Presiden Timor Leste Fransisco Guterres mengumumkan keadaan darurat. Guterres juga diminta untuk menangguhkan beberapa hak politik dan jaminan konstitusional.
Tindakan keras itu dianggap perlu untuk melakukan tindakan pengurungan pertama dan mencegah virus memasuki negara itu.
Dilansir dari Al Jazera, Direktur Eksekutif Program Kegawatdaruratan Kesehatan WHO, Michael Ryan, memuji keberhasilan Timor Leste mengendalikan Covid-19.
Keberhasilan tersebut dinilai menggembirakan, pasalnya Timor Leste hingga saat ini masih sangat bergantung pada dukungan berbasis PBB dan LSM. Negara dengan populasi 1,2 juta jiwa dinilai sangat tegas dalam menekan penyebaran virus corona.
Peneliti di LSM La'o Hamutuk yang berbasis di ibu kota Dili, Mariano Ferreira, mengatakan Pemerintah Timor Leste sangat cepat memberlakukan keadaan darurat sejak kasus pertama muncul pada 21 Maret.
“Semua kegiatan publik dan swasta, serta layanan pemerintah ditutup, bahkan pengumpulan massa tidak diperbolehkan. Jadi kami merasa benar-benar darurat dan semua orang kembali ke kampung halaman (dari Dili) dan tinggal di sana,” kata Ferreira kepada Al Jazeera.
Fereira, yang telah memantau lembaga pemerintahan di Timor Leste selama 12 tahun, menambahkan bahwa pemerintah juga menutup sekolah.
Pemerintah Timor Leste juga memperpanjang keadaan hingga 2 Januari 2021. Perbatasan masih ditutup untuk sebagian besar orang asing kecuali penduduk asli.
Selain itu, penerbangan internasional juga ditangguhkan kecuali untuk urusan pemerintahan dan kemanusiaan. Mereka diperbolehkan masuk Timor Leste wajib dikarantina selama 14 hari di fasilitas yang dikelola pemerintah.
Selain pemerintah Timor Leste, rakyat juga ikut berperan dalam mengendalikan penyebarab virus corona. Sejumlah warga secara sukarela menyediakan rumah mereka kepada pemerintah sebagai tempat karantina untuk ribuan orang.
Warga juga mengawasi mereka yang memasuki Timor Leste melalui jalur darat dari Indonesia. Perbatasan dibuka sepekan sekali untuk warga yang ingin kembali ke rumah.