Basarnas Kirim 17 Set Alat Ekstrikasi untuk Operasi SAR di Mamuju dan Majene, 27.850 Orang Mengungsi
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan pihaknya telah mengirimkan 17 set alat ekstrikasi untuk mendukung operasi SAR
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Basarnas bergerak cepat untuk membantu mengevakuasi korban gempa di Mamuju dan Majene Sulawei Barat.
Tidak hanya bantuan tenaga tetapi bantuan peralatan juga dikirim guna mempermudah proses evakuasi.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan pihaknya telah mengirimkan 17 set alat ekstrikasi untuk mendukung operasi SAR di Mamuju dan Majene Sulawei Barat.
Bagus mengatakan alat ekstrikasi tersebut digunakan untuk memotong bagian-bagian bangunan yang menimbun korban gempa di dua wilayah tersebut.
"Basarnas sendiri mengirimkan alat-alat ekstrikasi untuk melaksanakan pencarian korban, memotong bangunan, besi-besi yang ada di bangunan itu sendiri sebanyak 17 set dan itu sangat membantu seperti yang kita lihat di siaran televisi," kata Bagus di Posko JICT II Tanjung Priok Jakarta Utara pada Minggu (17/1/2021).
Baca juga: Korban Meninggal Dunia Akibat Gempa di Sulawesi Barat Sebanyak 73 Orang, Simak Rinciannya
Baca juga: Aksi Heroik Suster Selamatkan Bayi Saat Gempa di RS Mitra Mamuju, Akhirnya Tewas Tertimpa Reruntuhan
Baca juga: Viral Video Penjarahan Bantuan Gempa Majene dan Mamuju, Polisi dan TNI akan Lakukan Pengawalan
Tim tersebut, kata Bagus, juga telah bekerja sama dengan TNI, Polri, Pemda, BNPB, dan BPBD yang ada di lokasi.
Bagus mengatakan pihaknya juga merasa terbantu dengan dukungan unit K-9 atau anjing pelacak dari Kepolisian dalam operasi SAR tersebut.
"Dan hari ini kita mendapatkan dukungan dari K9 satwa dari Polri. Itu juga sangat membantu pelaksanaan pencarian dan evakuasi korban di Mamuju dan Majene," kata Bagus.
Diberitakan sebelumnya Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa 6,2 SR di Provinsi Sulawesi Barat menjadi 73 orang.
Adapun rincian 64 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan sembilan orang di Kabupaten Majane.
Demikian berdasarkan data per Minggu (17/1/2021) pukul 14.00 WIB.
Sebagaimana diketahui gempa berkekuatan 6,2 SR terjadi pada Jumat (15/1/2021) pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat.
“Selain itu, terdapat 554 korban luka di Kabupaten Majene dengan rincian antara lain 64 orang luka berat, 215 orang luka sedang dan 275 orang luka ringan,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati kepada wartawan, Minggu (17/1/2021).
BNPB mencatat 27.850 orang mengungsi di 25 titik pengungsian yang tersebar di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang serta Desa Limbua.
Selanjutnya, terdapat pelayanan kedaruratan pada 3 rumah sakit yang saat ini aktif di Kabupaten Mamuju, yaitu RS Bhayangkara, RS Regional Provinsi Sulawesi Barat, dan RSUD Kabupaten Mamuju.
BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju serta Kabupaten Polewali Mandar terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas serta relawan maupun instansi lainnya dalam proses evakuasi masyarakat terdampak.
Baca juga: Siwon Super Junior Ucapkan Duka dan Doa untuk Korban Gempa Sulawesi Barat
Baca juga: Mensos Risma Cemas Diguncang Gempa Susulan di Mamuju, Warga Langsung Diminta Jauhi Pantai
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Basarnas Telah Kirim 17 Set Alat Ekstrikasi untuk Operasi SAR di Mamuju dan Majene