Detik-detik Mesin Sriwijaya Air SJ-182 Seberat 200 Kilo Ditemukan Tim SAR Gabungan
Detik-detik Mesin Sriwijaya Air SJ-182 Seberat 200 Kilo Ditemukan Tim SAR Gabungan
Pantauan TribunJakarta.com (Tribunjambi.com network), dua mesin berukuran besar tersebut dibawa menggunakan KRI Parang-647 dari perairan Kepulauan Seribu menuju ke Dermaga JICT II, Jakarta Utara.
Kemudian, kedua mesin dijejerkan bersama temuan-temuan lainnya di Dermaga JICT II.
Komandan KRI Parang-647 Letkol Laut (P) Hendra Dwinanto mengatakan, penyelam dari TNI AL menemukan dua komponen mesin pesawat ketika melakukan penyelaman hari ini.
Dari dua komponen tersebut, salah satu di antaranya memiliki berat 200 kilogram.
"Ada dua buah komponen mesin pesawat yang cukup berat, kurang lebih 200 kilogram beratnya," kata Hendra di Dermaga JICT II, Jumat malam.
Selain komponen mesin pesawat, KRI Parang-647 juga membawa sejumlah kantong berisi material pesawat.
Selanjutnya, temuan tersebut diserahkan kepada Basarnas.
"Ada tiga kantong isinya serpihan pesawat dan peralatan pribadi penumpang. Dan juga ada serpihan besar merupakan bagian dari body parts pesawat," ucap Hendra.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJY-182 dengan rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) sore.
Pesawat tersebut hilang kontak dengan menara pengawas terjadi pada Sabtu sore, pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan sekitar Pulau Laki, Kabupaten Kepulauan Seribu.
Pesawat tersebut diawaki 6 awak aktif. Adapun rincian penumpang dalam penerbangan SJ-182 adalah 40 dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi dan 6 awak sebagai penumpang.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Hari ke-7, Tim SAR Temukan Mesin Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Seberat 200 Kilogram
KABAR Terbaru Pencarian Memori CVR Sriwijaya Air SJ 182, Tim Penyelam Baru Temukan Casing dan Beacon
Hingga saat ini, tim penyelam TNI AL masih berusaha mencari memori black box cockpit voice recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Para penyelam masih harus bekerja keras untuk menemukan komponen penting dari CVR, yakni memori tempat penyimpanan data rekaman suara kokpit.
Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid mengatakan, hingga Jumat (15/1/2021), baru ditemukan casing maupun underwater locator beacon dari CVR SJ 182.
"Ini badannya sudah kita temukan, kemudian beacon-nya juga kemarin sudah kita temukan."
"Tinggal kita cari memorinya, semua datanya ada di situ," kata Rasyid di atas KRI Rigel-933 lewat video yang diterima, Jumat (15/1/2021).
Baca juga: BEGINI Cara Tim DVI Identifikasi Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182, Meski Bagian Tubuh Tak Utuh
Baca juga: UPDATE Pencarian Korban Sriwijaya Air SJ 182, Tim Gabungan Kumpulkan Jasad di 239 Kantong Saat Ini
Baca juga: Analisis Data Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh: Diduga Upaya Pindah Jalur, Pesawat Oleng dan Mesin Hidup
Pencarian terhadap memori CVR Sriwijaya Air SJ 182 terkendala jarak pandang para penyelam di bawah air.
Namun demikian, diyakini memori CVR masih dalam keadaan utuh.
"Karena sinyal sudah lepas, memang di sini menjadi faktor kesulitan."
"Tapi mohon kesabaran, mudah-mudahan dua atau tiga hari ke depan kita bisa mendapatkan," harap Rasyid.
Apalagi berdasar informasi dari KNKT, memory CVR tahan terhadap benturan.
Bahkan, belum pernah ada ditemukan dalam keadaan tidak utuh.
“Jadi saya ulangi, bodi sudah kita temukan, beacon sudah kita temukan, tinggal kita mencari memori,” jelas Rasyid.
Sementara, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya berhasil mengunduh rekaman data penerbangan (FDR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Soerjanto mengatakan, data tersebut terdiri dari 330 parameter, yang semuanya dalam kondisi baik.
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya tengah mempelajari data tersebut.
Baca juga: VIDEO 13 Jam Disekap Dalam Kontainer Terkunci.di Bukit Baling, Eka Selamat Berkat Oli Bekas
Baca juga: VIDEO Warga Temukan Pria Dikurung Dalam Kontainer di Bukit Baling, Tangan Terikat
Baca juga: Tiga Pemilik Shio ini Diramalakan Kurang Beruntung Besok Hari
“Ada 330 parameter dan semua dalam kondisi baik."
"Saat ini sedang kita pelajari," kata Soerjanto dalam siaran pers KNKT yang diterima pada Jumat (15/1/2021).
Sebelumnya, KNKT melakukan sejumlah tahapan dalam proses pengunduhan data dari salah satu bagian black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182, yakni Flight Data Recorder (FDR).
Ketua Sub Komite IK Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo mengatakan, pihaknya telah menerima crash survivable memory unit (CSMU).
CSMU adalah bagian dari black box yang tahan banting dan benturan sampai dengan 250 G, dan tahan suhu sampai 1.000 derajat selama satu jam.
Nurcahyo menjelaskan, proses tersebut diawali dengan mengambil atau mengeluarkan memori unit tersebut.
Kemudian, lanjut dia, memori unit tersebut dibersihkan dari kotoran, terutama dari garam.
Karena unit ini pernah terendam di laut, kata Nurcahyo, maka dibersihkan menggunakan air suling, dan kemudian dilanjutkan dengan menggunakan alkohol.
"Setelah dibersihkan, kemudian dilanjutkan dengan proses pengeringan."
"Yaitu menggunakan oven khusus selama delapan jam," kata Nurcahyo dalam video yang diterima, Rabu (13/1/2021).
Baca juga: Buat Syekh Ali Jaber Bersyukur Milikinya, Inilah Sosok Umi Nadia, Istri Cantik Ulama Kondang Itu
Baca juga: Warga Kelurahan Sarkam Resah Balap Liar, Tokoh Masyarakat Hafiz: Dak pernah Jero
Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Sabtu, Aquarius akan Dapatkan Rejeki Nomplok
Selanjutnya setelah kering, kata Nurcahyo, maka proses akan dilanjutkan dengan pengunduhan data, yaitu menghubungkan dengan FDR yang masih bagus untuk diunduh datanya.
Proses tersebut, kata Nurcahyo, sama dengan mengunduh data dari suatu memory card atau dari suatu CD, menggunakan player yang masih bagus.
"Proses pengunduhan data memakan waktu dua jam apabila berjalan lancar tanpa kendala," terang Nurcahyo.
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, salah satu bagian dari black box milik pesawat Sriwijaya Air SJ182 telah ditemukan.
Hadi mengatakan bagian tersebut merupakan flight data recorder (FDR).
Ia menjelaskan, FDR tersebut ditemukan pada pukul 16.10 WIB.
Selain itu, kata Hadi, ditemukan pula dua underwater accoustic beacon.
"Pada pukul 16.40 Kepala Staf Ankatan Laut melaporkan kembali bahwa FDR sudah ditemukan."
"Dan dilaporkan pula bahwa underwater accoustic beacon sebanyak dua juga telah ditemukan," kata Hadi di Posko JICT II Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/1/2021).
Hadi mengatakan, dengan demikian tinggal satu lagi bagian black box yang belum ditemukan, yakni Cockpit Voice Recorder (CVR).
"Saya yakin dengan kerja profesional dan didukung peralatan mumpuni dari KRI Rigel dan Baruna, maka pencarian CVR yang beaconnya sudah ditemukan hari ini juga bisa kita temukan," tutur Hadi.
Diserahkan ke KNKT
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyerahkan salah satu bagian dari black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182, yakni Flight Data Recorder (FDR) yang telah dimasukan ke dalam kotak penyimpanan khusus, kepada Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito.
Bagus kemudian menyerahkannya lagi kepada Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono, di Posko JICT II Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/1/2021).
Dalam kesempatan itu, Soerjanto memohon doa dari masyarakat agar pihaknya dapat segera mengunduh data dari FDR tersebut, dalam kurun waktu dua sampai lima hari.
"Sekali lagi kami sampaikan kami membutuhkan waktu dua sampai lima hari untuk mengunduh data."
"Nanti akan kami sampaikan kepada rekan-rekan media apakah data dari FDR tersebut bisa diunduh atau tidak," ucap Soerjanto.
"Hari ini kita bisa temukan flight data recorder dan kedua pinger."
"Tapi memang pembising atau pinger tersebut terlepas dari black box, tapi alhamdulillah kita bisa menemukan FDR."
"Mohon doa masyarakat agar pembacaan data FDR yang kami perkiraan makan waktu dua sampai lima hari berjalan lancar."
"Dan segera dapat mengungkap misteri yang jadi penyebab kecelakaan ini," ucap Soerjanto.
Operasi Belum Selesai
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, operasi dukungan terhadap Basarnas dalam rangka evakuasi korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih terus berlanjut, meski FDR telah ditemukan.
Hadi mengatakan, operasi tersebut juga masih terus dilakukan untuk mengangkat bagian-bagian bodi pesawat lainnya.
"Saudara-saudara sekalian, operasi belum selesai karena terus akan kita lakukan evakuasi korban."
"Termasuk dengan seluruh potongan bodi pesawat juga akan kita upayakan diangkat."
"Dan (pengangkatan) bodi pesawat adalah dalam rangka melengkapi data yang diperlukan oleh KNKT," papar Hadi.
Baca juga: Istri Syekh Ali Jaber Ungkap Pesan Terakhir Suaminya Sebelum Wafat, Umi Nadia Akui Seperti Firasat
Baca juga: Ditodong Temannya Sendiri, Eka Disekap di Dalam Kontainer di Bukit Baling, Ribuan HP Bawaan Dirampas
Baca juga: Rasa Pra dan Pasca Divaksin Ala Apoteker, Bidan, dan Dokter di Kota Jambi
Hadi mengatakan, operasi dukungan tersebut akan dilakukan di sekitar lokasi di titik ditemukannya pesawat tersebut.
"Mudah-mudahan apa yang menjadi target kita bisa segera terealisasi," harap Hadi. (Gita Irawan)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Baru Temukan Casing dan Beacon, Pencarian Memori CVR SJ 182 Terkendala Jarak Pandang,
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/pesawat-sriwijaya-yaa.jpg)