Wikipedia
Bertahan karena Rasa dan Mutu, Warung Kopi Panjang untuk Lintas Golongan dan Generasi
Berdiri kokoh sejak dibangun tahun 1940, warung kopi untuk semua kalangan bernama Warung Kopi Panjang tetap bertahan di tengah kemajuan minuman
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Fifi Suryani
Bahkan kepada Lussi sendiri, pamannya meneruskan pesan kakeknya untuk mempertahankan dan tidak mengubah bentuk serta pelayanan di warung tersebut.
"Ada pesan, anaknya (pendiri) pesan ke saya ini warung kopi (Panjang) harus dipertahankan seterusnya, ya warung kopi," ungkapnya.
Dia pun menyanggupi hal tersebut dengan tidak akan mengubah bentuk bangunan, menu utama jualan yakni kopi. Sebab menurutnya banyak kenangan yang terjadi di warung kopi tersebut.
"Selagi mampu, akan saya pertahankan. Banyak sejarah disini. Itu pesan kakek,” ujarnya.
Warung kopi itu sebelumnya di ruko dua pintu, namun karena ada keinginan buka toko obat, sehingga saat ini hanya satu saja.
Sejak berdirinya, sudah empat generasi yang mewarisi warung kopi itu sebelumnya ditemukan oleh Lussi.
Sejak dahulu, meja yang digunakan yakni meja yang terbuat dari marmer dan kursi kayu. Namun saat ini meja tersebut hanya tersisa tiga dari belasan yang dimiliki. Sementara kursi yang digunakan saat ini yakni kursi plastik.
Dari pengamatan Tribun Jambi, meja tersebut masih berdiri kokoh meski telah berumur puluhan tahun lamanya.
Salah satu pelanggan setia, Susilo mengungkapkan, meski telah berganti yang mengurus tidak mengubahnya untuk minum kopi ditempat tersebut.
"Sejak tahun 80an disini ngopi tidak ada yang berubah, meski orangnya berubah. Rasanya masih sama," ujar pria yang berumur 60 tahun itu.