Wikipedia
Bertahan karena Rasa dan Mutu, Warung Kopi Panjang untuk Lintas Golongan dan Generasi
Berdiri kokoh sejak dibangun tahun 1940, warung kopi untuk semua kalangan bernama Warung Kopi Panjang tetap bertahan di tengah kemajuan minuman
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Fifi Suryani
Pengakuannya, jayanya saat jaman proyek di Kabupaten Bungo dia sudah minum kopi di warung kopi tersebut.
Dia berharap kepada penerusnya kepada siapa pun nanti agar tidak mengurangi rasa dan mutu kopi tersebut. Sebab itu merupakan kuncinya dapat bertahan hingga saat ini. (darwin sijabat)
Berikan Pelayanan Terbaik
SEJAK dijalankan lima tahun silam, hal yang paling mendasar dalam mempertahankan warung kopi tersebut yakni pelayanan.
Sebab dengan pelayanan yang memuaskan pelanggan menurut Lussi, Penerus Warung Kopi Panjang merupakan yang utama, sehingga konsumen betah dan datang kembali.
"Pelayanannya yang terbaik, kita harus ramah dengan konsumen. Pokoknya pelayanannya harus yang terbaik ke konsumen," katanya.
Sebab jika konsumen merasa kecewa, maka mereka tidak akan kembali ke warung kopi tersebut dan lebih memilih tempat lain.
"Kemana, dimana, pasti disebut kopi panjang," ucap Susilo, pelanggan setia Kopi Panjang menimpal ucapan Lussi.
Lussi juga menyebutkan, berbagai karakter warga yang minum kopi ditempatkan tersebut yang harus disesuaikan dengan pelayanan.
"Ada konsumen peminat kopi pahit, kental. Ada yang sedang. Kadang ada juga yang mesan seperti biasa, jadi itu harus kita ingat," katanya.
Ditambahkannya, dia tidak membuat penikmat kopi di tempatnya itu terabaikan dengan tidak menanyakan pesanan konsumen tersebut.
Kemudian yang turut dipertahankan dan selalu menjadi keinginan pelanggan yakni wadah yang digunakan untuk kopi diseduh yakni cangkir tanah.
Meskipun saat ini cangkir tersebut sangat sulit didapatkan, demi kepuasan pelanggan dia rela membelinya ke Kota Bandung.
Warung Kopi Empat Generasi
SEBELUM diurus Lussi sejak lima tahun lalu, Warung Kopi Panjang telah berganti-ganti penerus.