Berita Bungo
Sejak Berdiri, Warga Keluhkan Jalan Desa Telentam Dianaktirikan Pemerintah Kabupaten Bungo
Warga keluhkan jalan di Desa Telentam, Kecamatan Tanah Sepenggal, Kabupaten Bungo tidak tersentuh
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BUNGO - Warga keluhkan jalan di Desa Telentam, Kecamatan Tanah Sepenggal, Kabupaten Bungo tidak tersentuh sejak berdiri hingga berusia 35 tahun.
Seakan menjadi anak tiri dalam hal pembangunan, itu lah yang dirasahkan warga Desa Telentam, Kabupaten Bungo yang belum merasakan pembangunan infrastruktur jalan sejak dibuka.
Hal itu membuktikan bahwa pembangunan di Kabupaten Bungo belum merata.
Bahkan jalan yang merupakan akses satu satunya tersebut saat dilalui dapat menimbulkan kecelakaan akibat berlumpur saat hujan.
Salah satu warga Telentam, Fauzan mengungkapkan selama sekitar 20 tahun dia berada dikampung tersebut belum merasakan perhatian dari pemerintah Kabupaten Bungo ataupun pemerintah desa setempat.
Sehingga dia mengatakan, jalan yang berukuran sekitar satu kilometer itu menyulitkan masyarakat berkendara dan mengangkut komoditas pertanian warga.
Dia berharap, jalan yang dulunya hanya setapak tersebut dapat kembali diperbaiki sehingga dapat memperlancar aktifitas masyarakat dalam sehari hari.
"Dulunya jalan itu masih semak dan kecil. Baru-baru ini digedein (dilebarkan). Namun kami sangat berharap agar pemerintah segera mengaspal jalan ini," tutur Pauzan.
Selaku pemuda setempat, dia berjanji akan tetap memperjuangkan jalan tersebut hingga keinginan masyarakat terwujud.
Menurutnya, kebahagiaan yang didapatkanya saat ini belum berarti.
Sebab yang terpenting adalah kebahagiaan masyarakat dengan merasakan jalan yang baik.
"Tiada kata mundur bagi saya untuk memperjuangkan jalan ini, karena saya terlahir dari kalangan masyarakat dan kembali pun berjuang bersama masyarakat, satu kali saya melangkah seribu dukungan masyarakat menyertai saya," katanya tegas.
Sementara itu, M Isa, Rio selaku kepala Telentam menyebutkan bahwa sekitar 220 jiwa yang sudah menetap di Kampung Lebuh tersebut.
"Kalau Kepala Keluarga (KK) di Kampung Lebih kurang lebih 83 KK," ujarnya.
Dirinya juga menjelaskan, jalan itu sudah masuk dalam usulan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Namun sepertinya belum menjadi skala prioritas untuk diperbaiki.