Tak Rela Lepas Jabatannya, Donald Trump Ancam Legislator, Sebut Berbahaya Bagi Amerika Serikat

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengkritik upaya legislator untuk memakzulkan jabatan kepresidenan di hari-hari terakhirnya.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Carolyn Kaster/AP
Presiden Donald Trump. 

TRIBUNJAMBI.COM - Donald Trump memberik ultimatum sebut upaya pemakzulan dirinya akan berbahaya bagi Amerika Serikat.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengkritik upaya legislator untuk memakzulkan jabatan kepresidenan di hari-hari terakhirnya.

Selama pidato di Alamo, Tezas, Trump mengatakan bahwa diskusi tentang meminta Amandemen ke-25 untuk memakzulkan dirinya dari jabatannya lebih awal bukan resiko bagi Trump, "tetapi akan kembali menghantui Joe Biden dan pemerintahan Biden" dan berbahaya bagi AS.

Mengutip Al Jazeera, tanpa merinci apa dampaknya, Trump menambahkan "seperti ungkapan, berhati-hatilah dengan apa yang Anda ingini".

Baca juga: Ngambeknya Donald Trump Buat AS Terancam, Pasukan Bersenjata Pendukung Petahana Disebut Bakal Turun

Baca juga: Pesta Narkoba di Kandang Ayam, 4 Warga Pulau Rengas Merangin diamankan Polisi

Pada Oktober 2020 lalu, DPR dari Partai Demokrat memperkenalkan RUU terkait Amandemen ke-25.

Lalu, Trump men-twit teori tak berdasar bahwa RUU itu terlalu Biden-sentris.

"Crazy Nancy Pelosi tengah melihat Amandemen ke-25 untuk menggantikan Joe Biden dan Kamla Harris," tulis Trump pada 9 Oktober 2020 lalu.

Selasa lalu, Trump juga mengecam upaya Demokrat DPR untuk bergerak maju memakzulkannya dan menyebutnya sebagai 'tipuan'.

Amandemen ke-25 Konstitusi AS menjabarkan prosedur di mana Wakil Presiden dan Kabinet presiden berkumpul untuk melucuti kekuasan presiden, jika dia tidak dapat lagi menjalankan tugasnya.

Maksudnya adalah untuk menyiapkan proses (pemakzulan) jika presiden menjadi tak berdaya dan tidka bisa lagi "menggunakan kekuasaan".

Tetapi, beberapa membuat argumen bahwa Amandemen ke-25 dapat digunakan untuk menggulingkan presiden 'nakal', meski belum diuji di pengadilan.

Baca juga: Nobu Buka-bukaan Tabiat Gisel hingga Cerita Awal Bertemu di OVJ dan Buat Video 19 Detik Viral

Mike Pence Tak akan Ambil Bagian

Sementara itu, Wakil Presiden Mike Pence telah menyatakan dia tidak akan mengambil bagian dalam upaya menggunakan Amandemen ke-25 untuk menggulingkan Trump.

Meskipun DPR AS berusaha untuk menekannya dengan mengeluarkan RUU Selasa malam (12/1/2021) yang mendesaknya untuk melakukannya.

Jika upaya mereka gagal untuk meyakinkan Pence, DPR akan melanjutkan dengan pemungutan suara pada Rabu (13/1/2021).

Trump berbicara tentang kerusuhan pada Selasa, dengan mengatakan "massa menghancurkan aula pemerintahan".

"Seperti yang telah saya katakan secara konsisten sepanjang pemerintahan saya, kami percaya dalam menghormati sejarah dan tradisi Amerika, bukan menghancurkannya," ucap Trump.

"Kami percaya pada supremasi hukum, bukan pada kekerasan atau kerusuhan," katanya.

"Sekarang saatnya bangsa kita sembuh dan saatnya damai dan tenang,” lanjut Trump.

Trump Membela Pidato yang Menghasut

Sebelum berangkat ke Texas, Trump menegaskan bahwa dia bukanlah pemicu kekerasan yang meletus pekan lalu di Capitol AS.

“Jika Anda membaca pidato saya dan banyak orang telah melakukannya. Dan saya telah melihatnya di koran dan di media, di televisi. Ini telah dianalisis. Dan orang-orang mengira apa yang saya katakan benar-benar pantas, "kata Trump sebelum menaiki Air Force One untuk perjalanannya ke Texas.

Banyak anggota Kongres, Demokrat, serta semakin banyak Partai Republik tidak setuju dengan pendapat Trump tentang pernyataannya.

Begitu pula mayoritas orang Amerika, menurut jajak pendapat yang dirilis dalam beberapa hari terakhir yang menunjukkan mayoritas menyalahkan Trump atas kerusuhan yang kejam dan mematikan minggu lalu di Capitol AS.

Alamo adalah situs tembok perbatasan AS-Meksiko sejauh 724 kilometer yang dijanjikan akan dibangun Trump selama masa kepresidenannya.

Salah satu pilar kampanye kepresidenan Trump pada 2015-2016 adalah janji bahwa ia akan membangun "tembok besar dan indah" yang terbuat dari beton dan baja di sepanjang perbatasan selatan AS sepanjang 3.145 kilometer yang akan dibayar oleh Meksiko, tegasnya, dalam upaya mencegah penyeberangan perbatasan secara ilegal.

Pada kenyataannya, dia hanya mampu membangun tembok sepanjang 764 kilometer dibayar oleh Amerika Serikat, sebagian besar menggantikan penghalang yang ada.

Baca juga: Pria Perkosa Pacar yang Masih di Bawah Umur, Rayuan Modus akan Bertanggung Jawab Bila Hamil

Baca juga: Link Streaming True Beauty Sub Indo Episode 9, Seo Jun dan Ju Kyung Kerjasama di Sebuah Pemotretan

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved