Penulis Buku Islam Ini Dipuja di Indonesia, Kini Dihukum 1075 Tahun, Tak Disangka Aslinya Begini
Nama Harun Yahya cukup terkenal di Indonesia. Bagi para pecinta buku-buku Islam namanya tidak asing.
Sidang melawan Harun Yahya telah dilaksanakan sejak September 2019.
Baca juga: China Akhirnya Menyerah Setelah Dikecam Dunia, WHO Akan Selidiki Sumber Virus Corona di Wuhan
Baca juga: Sidang Putusan Praperadilan HRS, PN Jaksel Dijaga Ketat, Nasib Habib Rizieq Bebas Atau Tersangka?
Atas kasus Harun Yahya sendiri, otoritas hukum Turki menangkan 236 tersangka lain, dan mereka sudah laksanakan sidang dengan 78 dari mereka akhirnya ditahan.
Sosok flamboyan
Harun Yahya memiliki kepribadian yang mempesona.
Sejak tahun 1980-an ia mendirikan organisasi Islam di Istanbul, dan terpisah dari sosok flamboyannya, kemakmuran Harun Yahya menguatkan pengaruhnya.
Meski begitu masih tidak jelas dari mana kekayaannya berasal.
Sebagai pemikir, pengaruhnya sampai ke mana saja, dan kadang pemikirannya disebut berbahaya.
Ia sangat aktif dalam berkampanye untuk pergerakan anti-Semit.
Menurut Harun Yahya, teori evolusi Charles Darwin tidak ada dan ia menjelaskan banyak mengenai proses penciptaan alam semesta oleh Tuhan.
Dalam wawancara dengan Andrew Marr dari BBC tahun 2010, Harun Yahya mengutip teori Darwin sebagai sumber utama inspirasi teroris modern.
Hal itu ia kaitkan dengan penolakannya atas Holocaust.
"Hitler, Mussolini, Stalin dan teroris terkenal lainnya jelas-jelas mengatakan pemikiran mereka dipengaruhi Darwin…tanpa Darwin tidak akan ada terorisme."
Ia berargumen Hitler mendapat kekuatannya karena peran instrumen 'elemen negara Inggris', dan dengan menceritakan detail tentang teori konspirasinya, tentang kelompok kekuatan besar yang memiliki ikatan kepada pemerintah dan militer.
Kelompok itu memiliki kapasitas memanipulasi dan mengontrol kebijakan pemerintah.