Berita Nasional
Ketika Megawati Soekarnoputri Menangis Terisak Mengenang Pesan Bung Karno dalam HUT Ke-48 PDI-P
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan ( PDI-P) Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya diHUT Ke-48 PDI Perjuangan, Minggu (10/1/2021).
Ketika Megawati Soekarnoputri Menangis Terisak Mengenang Pesan Bung Karno dalam HUT Ke-48 PDI-P
TRIBUNJAMBI.COM - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan ( PDI-P) Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya diHUT Ke-48 PDI Perjuangan, Minggu (10/1/2021).
Saat menyampaikan pidato secara virtual, Megawati Soekarnoputri tak bisa menahan air mata saat mengenang pesan sang ayah yang juga proklamator RI, Soekarno.
Pesan dari Bung Karno itu, kata Megawati Soekarnoputri, mengantarnya ke dalam kepedihan bagaimana dia bisa menjalankan politik kebangsaannya hingga saat ini.
Baca juga: 13 Korban Tewas Tertimbun Longsor di Sumedang Ditemukan, Termasuk Jenazah Danramil Cimanggung
Baca juga: Kisah Kejam Ario Puntung Pembunuh Kekasihnya, Pernah Tebas Leher Warga Jambi Hingga Nyaris Putus
Baca juga: Pramugari Asal Sulawesi Ini Selamat dari Sriwijaya Air SJ 182 karena Mendadak Ganti Penerbangan
Pada usia partai yang menginjak 48 tahun ini, Megawati melewati banyak rasa duka dan senang.
"Saudara-saudara, beberapa hari ini saya merenung. Saya mencoba menggali kembali lembar-lembar perjalanan kehidupan politik yang telah saya lewati. Perenungan spiritual itu mengantarkan saya pada memori terdalam tentang cita-cita dan gagasan politik seorang lelaki, yang saya panggil Bapak Bung Karno," kata Megawati mulai terbata-bata.
Dengan tergagap-gagap menahan emosinya, Megawati sempat diam. Presiden kelima RI itu pun terisak menangis.

"Bapak yang telah menempa saya sejak kecil, untuk hidup di jalan pengabdian kepada Tanah Air dan bangsa. Bapak mengatakan, 'Saya memohon kepada Allah subhanahu wataala, tetapkan-lah kecintaanku kepada Tanah Air dan bangsa, selalu menyala-nyala di dalam saya punya dada, sampai terbawa masuk ke dalam kubur saat Allah memanggilku pulang'," ujar Megawati mengenang pesan sang bapak sambil terisak.
Megawati menyatakan, pesan ini pernah disampaikannya secara terbuka pada saat HUT Ke-47 PDI Perjuangan pada tahun lalu.
Dia mengingat, setelah pernyataannya itu sebulan kemudian, Indonesia diguncang Covid-19.
"Bukan hanya Indonesia, tetapi juga dunia. Dunia dipaksa untuk masuk pada sebuah peradaban baru, yang justru seharusnya membuka mata batin, pikiran, dan jiwa kita. Inilah saatnya kita untuk benar-benar, konsisten, dan sungguh-sungguh menjalankan Pancasila. Pancasila jangan menjadi jargon. Bangsa ini sangat butuh Pancasila diimplementasikan," tutur Megawati.
Baca juga: Captain Afwan Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Belum Ditemukan, Istri Syok Mengurung Diri di Lantai 2
Baca juga: Kisah Mengharukan Korban Sriwijaya Air SJ 182, Riyanto Pesan Bila Kangen Lihat Baju Bapak
Baca juga: Kemana Ahli Waris Harus Melapor untuk Santunan Kematian BPJS Ketenagakerjaan?
Pada saat krisis seperti ini, menurut Megawati, keimanan setiap manusia diuji di hadapan Allah SWT. Manusia pun harus berjuang dengan ikhtiar dan tawakal dalam semangat persatuan.
"Hidupkan semangat kekeluargaan dan gotong royong, yang dipimpin oleh suatu kebijaksanaan, yang mengupayakan negara tetap dapat memelihara hidup dan penghidupan, yang sejahtera, tertib dan damai. Suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Megawati.
Dalam acara ini, seluruh kader di DPP, DPD, DPC, hingga ranting menyaksikan secara virtual.
Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, dan jajaran Kabinet Indonesia Maju juga mengikuti acara tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Megawati Terisak Mengenang Pesan Bung Karno dalam HUT Ke-48 PDI-P"