Sperma Berputar Bukan Berenang Terungkap Setelah 350 Tahun, Begini Cara Tim Peneliti Temukan Fakta

Meski para ilmuwan telah memahami peran sperma dalam reproduksi, penelitian terbaru kami menemukan bahwa sperma tidak seperti bayangan para ilmuwan.

Editor: Sulistiono
Istimewa
SPERMA - Meski para ilmuwan telah memahami peran sperma dalam reproduksi, penelitian terbaru kami menemukan bahwa sperma tidak seperti bayangan para ilmuwan. 

Computer-Assisted Semen Analysis (CASA), yang digunakan saat ini, baik di klinik maupun untuk penelitian, masih menggunakan tampilan 2D dari pergerakan sperma.

Seperti mikroskop pertama Leeuwenhoek, mereka masih rentan terhadap ilusi simetri saat menilai kualitas sperma.

Simetri (atau ketiadaan simetri) adalah salah satu ciri yang dapat mempengaruhi kesuburan.

Kisah ilmiah tentang ekor sperma tentunya akan tetap mengikuti perkembangan dari berbagai bidang penelitian lainnya.

Kemajuan dalam memahami pergerakan sperma sangat bergantung pada perkembangan teknologi di bidang mikroskop, kemampuan merekam, dan saat ini, ditambah dengan pemodelan matematika dan analisis data.

Teknologi mikroskop 3D yang dikembangkan saat ini mungkin saja dapat mengubah cara kami menganalisis cairan sperma pada masa depan.

Penemuan terbaru sejak digunakannya teknologi mikroskop 3D yang dikombinasikan dengan matematika, dapat memberikan harapan baru untuk membuka rahasia lainnya dari reproduksi manusia.

Dengan lebih dari separuh dari kasus ketidaksuburan disebabkan oleh faktor laki-laki, maka dari itu, memahami ekor sperma manusia sangat penting sebagai alat diagnostik pada masa mendatang untuk mengidentifikasi sperma yang tidak sehat, dan meningkatkan kesuburan.

Dengan menggunakan teknologi mikroskop 3D yang mutakhir, tim peneliti kami yang berasal dari Inggris dan Meksiko, dapat merekonstruksi gerakan cepat dari ekor sperma dalam 3D secara matematis.

Selain ukurannya yang sangat kecil - bahkan ekornya hanya berukuran setengah dari lebar rambut, kecepatan dari sperma membuat cukup mereka sulit untuk diteliti.

Ujung ekor sperma yang memiliki gerakan melambai mampu mengalahkan lebih dari 20 kepakan tangan kita saat sedang berenang dalam waktu kurang dari satu detik.

Kami menggunakan kamera super cepat yang mampu merekam lebih dari 55.000 gambar dalam satu detik yang dipasang dalam tahap berosilasi cepat untuk memindahkan sampel ke atas dan ke bawah dengan kecepatan yang sangat tinggi, yang dapat secara efektif memindai ekor sperma saat berenang bebas dalam format 3D.

Penemuan kami cukup mengejutkan. Kami menemukan bahwa sebenarnya ekor sperma bentuknya miring dan hanya bergoyang di satu sisi.

Meskipun ini berarti gerakan satu sisi sperma membuatnya berenang secara berputar-putar, sperma telah menemukan cara cerdas agar dapat beradaptasi dan bisa berenang ke arah depan: mereka berguling saat berenang, seperti cara berang-berang (mamalia laut) berputar di air.

Dengan cara ini, gerakan dari salah satu sisi sperma yang miring akan menyeimbangkan sisi lainnya yang tidak bergerak, membuat sperma dapat berputar sehingga memungkinkannya untuk bergerak maju.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved