Sperma Berputar Bukan Berenang Terungkap Setelah 350 Tahun, Begini Cara Tim Peneliti Temukan Fakta

Meski para ilmuwan telah memahami peran sperma dalam reproduksi, penelitian terbaru kami menemukan bahwa sperma tidak seperti bayangan para ilmuwan.

Editor: Sulistiono
Istimewa
SPERMA - Meski para ilmuwan telah memahami peran sperma dalam reproduksi, penelitian terbaru kami menemukan bahwa sperma tidak seperti bayangan para ilmuwan. 

TRIBUNJAMBI.COM - Apakah Anda tahu bagaimana sperma bekerja? sperma merupakan bagian penting dalam proses pembuahan, termasuk manusia.

Fakta-fakta seputar sperma ini baru baru diketahui setelah 350 tahun, bahwa sperma itu berputar. Bukan berenang.

Agar mampu bereproduksi, sperma manusia harus bisa berenang dalam jarak jauh untuk menemukan sel telur.

Jarak ini setara dengan jarak yang ditempuh untuk mendaki Gunung Everest.

Sperma melakukan perjalanan epik ini hanya dengan menggoyangkan ekor mereka dan menggunakan cairan untuk berenang ke depan.

Lebih dari 50 juta sperma akan gagal mencapai sel telur (angka ini setara dengan lebih dari enam kali lipat seluruh populasi di London atau New York), dan hanya satu sperma yang dibutuhkan untuk membuahi sel telur yang pada akhirnya akan menjadi manusia.

Sperma pertama kali ditemukan pada 1677, namun butuh waktu sekitar 200 tahun sebelum pada akhirnya para ilmuwan sepakat tentang bagaimana proses pembentukan manusia.

Para “preformationist” percaya bahwa setiap spermatozoa berisi manusia mini yang mungil, homunculus, dan mereka percaya bahwa sel telur hanya menyediakan tempat bagi sperma untuk tumbuh.

Di sisi lain, para “epigenesis” berpendapat bahwa laki-laki dan perempuan berkontribusi untuk membentuk suatu makhluk baru, dan sebuah penemuan pada 1700-an menunjukkan bahwa teori ini memiliki bukti yang lebih banyak.

Meski para ilmuwan saat ini telah memahami peran sperma dalam reproduksi, penelitian terbaru kami menemukan bahwa selama ini sperma sebenarnya tidak seperti apa yang para ilmuwan pikirkan.

Mikroskop pertama dikembangkan pada abad ke-17 oleh Antonie van Leeuwenhoek. Dia menggunakan segumpal kaca cair yang dia letakkan dan poles secara hati-hati agar dapat menciptakan sebuah lensa yang kuat.

Beberapa kaca dapat memperbesar objek 270 kali. Hebatnya, penemuan lensa yang lebih berkualitas tidak memakan waktu lebih dari 200 tahun.

Lensa Leeuwenhoek menjadikannya penjelajah pertama di dunia mikroskopis, mampu melihat objek termasuk bakteri, bagian dalam sel kita - dan sperma.

Ketika Leeuwenhoek pertama kali menemukan sperma, dia mendeskripsikannya sebagai “hewan hidup” dengan “ekor, yang, saat berenang, gerakan/kibasannya seperti ular, seperti belut di air ”.

Menariknya, persepsi kita tentang bagaimana sperma berenang belum pernah berubah.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved