Nenek Darwati Nangis Tak Dapat Beras Bansos Kemensos, Hidup Miskin dan Suami Sakit, Reaksi Bu Risma?
Di saat Menteri Sosial Tri Rismaharini keliling DKI Jakarta menemui pemulung, nenek Darwati justru hidup meratap.
Nenek Darwati Nangis Tak Dapat Beras Bansos Kemensos, Hidup Miskin dan Suami Sakit, Reaksi Bu Risma?
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Di saat Menteri Sosial Tri Rismaharini keliling DKI Jakarta menemui pemulung, nenek Darwati justru hidup meratap.
Nenek 58 tahun itu nangis-nangis setelah namanya dicoret dari daftar penerima Bansos Kemensos. Padahal dia hidup miskin dan suaminya sedang sakit.
Namanya dicoret dari data bansos Kemensos sejak ada kebijakan pemangkasan keluarga penerima manfaat (KPM) Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) oleh Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
Ternyata, kebijakan pemangkasan KPM BPNT Kemensos dikeluhkan warga lantaran data KPM dipangkas diduga dilakukan secara serampangan.
Hal tersebut disebabkan, sebagian data KPM BPNT yang dipangkas justru kondisi kehidupannya ada yang masih layak menerima bantuan sosial pangan dari pemerintah.
Baca juga: Politisi PDIP Ini Buat Pengkritik Risma Terdiam, Presiden Jokowi Juga Blusukan Saat Jadi Gubernur
Baca juga: Refly Harun Sebut Komnas HAM Mulai Masuk Angin, Hasil Investigasi Kasus Laskar FPI Kejutkan Publik
Baca juga: Darah Mengucur di Jalan Depan Warung Tol Cikampek, Siapa yang Menembak Duluan? Ini Kata Komnas HAM
Nenek Darwati, warga Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, yang sehari-hari menjual kangkung keliling jadi salah satu KPM BPNT yang datanya ikut terpangkas.
Darwati mengetahui namanya dicoret dari daftar KPM BPNT tahun 2021, saat hendak mengambil jatah beras.
Jatah beras itu hendak diambil di salah satu e-warung atau agen penyalur bantuan bersama para KPM lainnya.
Dia pun tidak tahu harus mengadu kepada siapa saat tahu namanya sudah tidak terdaftar sebagai KPM BPNT tahun 2021 tersebut.

Darwati akhirnya mendatangi rumah tenaga pendamping bantuan sosial pangan kecamatan, setelah pihak e-warung atau agen penyalur maupun sejumlah tetangga menyarankan agar dirinya menanyakannya langsung ke pihak pendamping.
Darwati mengaku bantuan sembako yang diterimanya selama ini sangat dibutuhkan, apalagi beberapa bulan terakhir kondisi suaminya yang sudah beranjak tua juga sakit-sakitan dan tidak bisa mencari kangkung lagi.
Andalkan hidup cari kangkung
Nenek Darwati (58), salah seorang KPM BPNT di Kabupaten Tuban yang namanya dicoret dari daftar KPM BPNT tahun 2021 saat mengadukan permasalahannya kepada tenaga pendamping bantuan sosial pangan. Jumat (8/1/2021). (KOMPAS.com/Hamim)
Untuk menopang kebutuhan sehari-hari, Darwati yang tinggal berdua di rumah bersama suaminya terkadang harus bekerja sebagai buruh tani atau kerja serabutan lainnya.