Pendukung Trump Tewas Tertembak Setelah Massa Ngamuk Serbu Gedung Capitol AS, Begini Kondisinya Kini
Kekacauan terjadi setelah ratusan massa pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump datang dan menyerbu Gedung Capitol, Washington DC.
Pendukung Trump Tewas Tertembak Setelah Massa Ngamuk Serbu Gedung Capitol AS, Begini Kondisinya Kini
TRIBUNJAMBI.COM - Kekacauan terjadi setelah ratusan massa pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump datang dan menyerbu Gedung Capitol, Washington DC.
Seorang perempuan dilaporkan tewas tertembak di bagian dada di Rabu sore waktu setempat (6/1/2020).
Ratusan pendukung Trump itu berupaya menghalangi kemenangan Joe Biden di Pilpres AS 2020.
Sumber dari penegak hukum mengungkapkan, wanita itu tewas beberapa jam kemudian. Tak diketahui siapa yang menembaknya.
Baca juga: Amerika Mencekam, Massa Pendukung Trump Serang Gedung Capitol, Joe Biden Marah Ini Pemberontakan!
Baca juga: Anies Baswedan Mulai Gerah Risma Blusukan di DKI Jakarta, Tunawisma Ini Dicari Riza Patria Bingung
Baca juga: Mata Najwa Tadi Malam Heboh, Menkes Budi Sadikin Balik Serang Najwa Shihab, UI & ITB Disebut-sebut
Baca juga: Siapa Sosok Komjen Petrus Golose, Nama Eks Tim Tito Karnavian Itu Tiba-tiba Mencuat, Calon Kapolri?
Selain adanya korban tewas, banyak orang terluka termasuk dari sisi pihak berwenang, di mana massa pro-Trump berusaha menerobos masuk Gedung Capitol.
Garda Nasional diaktifkan untuk memadamkan kerusuhan, dengan polisi mengaku menemukan peledak di dekat gedung Kongres AS.
Polisi menyatakan mereka memberlakukan jam malam pukul 18.00 di seluruh DC, dengan kerusuhan merembet ke seantero AS.
Saat pengunjuk rasa berupaya menduduki gedung parlemen, Biden menyerukan kepada massa agar mundur dan menyatakan mereka sudah termakan hasutan.

Sejumlah pejabat seperti Wakil Presiden Mike Pence dan Ketua DPR AS Nancy Pelosi langsung diungsikan begitu massa menembus Rotunda.
Sementara politisi yang berada di House Chamber (DPR AS) diminta memakai masker gas, karena aparat menembakkan gas air mata.
Suasana yang begitu kacau tergambar ketika pasukan keamanan terpaksa mengacungkan senjata mereka guna menghalau pemrotes. "Trump memenangkan pemilihan!" teriak salah satu demonstran.
Beberapa dari mereka ada yang masuk ke kantor Pelosi dan duduk di mejanya.
Dilansir Daily Mail, kekacauan ini terjadi setelah Trump menyerukan kepada pendukungnya agar bergerak dan berdemo ke Gedung Capitol.

Setelah pengunjuk rasa mulai bentrok dengan kepolisian, si presiden berkicau di Twitter meminta massa untuk tenang.