Amerika Mencekam, Massa Pendukung Trump Serang Gedung Capitol, Joe Biden Marah 'Ini Pemberontakan!'

Kongres AS yang akan mensertifikasi kemenangan Presiden AS terpilih Joe Biden terpaksa ditundak setelah massa pendukung Trump buat onar.

AFP PHOTO/JOSEPH PREZIOSO
Massa pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bentrok dengan pasukan keamanan saat mereka menerobos masuk Gedung Capitol, Washington DC, paa 6 Januari 2021. Bentrokan terjadi setelah massa berusaha menghentikan kemenangan Joe Biden. 

Amerika Mencekam, Massa Pendukung Trump Serang Gedung Capitol, Joe Biden Marah 'Ini Pemberontakan!'

TRIBUNJAMBI.COM - WASHINGTON-Kongres AS yang akan mensertifikasi kemenangan Presiden AS terpilih Joe Biden terpaksa ditundak setelah massa pendukung Trump buat onar.

Ratusan pendukung Presiden Donald Trump nekat menyerbu masuk gedung Capitol Amerika Serikat (AS) pada Rabu (6/1), mereka mendesak kekalahan Trump dalam pemilu November 2020 lalu dibatalkan.

Reuters melaporkan, dengan senjata terhunus dan gas air mata, polisi mengevakuasi anggota parlemen dan berusaha membersihkan Gedung Capitol dari pengunjuk rasa, yang menerobos aula Kongres dalam adegan mengejutkan yang disiarkan di seluruh dunia.

Seorang pengunjuk rasa menduduki panggung Senat dan berteriak: "Trump memenangkan pemilihan itu." Para pengunjuk rasa membalikkan barikade dan bentrok dengan polisi ketika ribuan orang turun ke halaman Gedung Capitol.

Baca juga: Pengakuan Mantan Menhan AS Ini Buat Ketar-ketir, Biden Bisa Bahaya Jika Trump Melakukannya

Baca juga: Kerusuhan di Amerika, Massa Donald Trump Kepung Gedung Capitol Ada yang Tertembak

Video menunjukkan pengunjuk rasa memecahkan jendela dan polisi menyebarkan gas air mata di dalam gedung. Kepala Polisi Metropolitan Washington Robert Contee mengatakan, para perusuh menggunakan bahan kimia yang mengiritasi untuk menyerang polisi. Beberapa polisi terluka dan satu warga sipil ditembak.

Biden, seorang Demokrat yang mengalahkan presiden Republik dalam pemilihan 3 November dan akan menjabat pada 20 Januari, mengatakan, aktivitas para pengunjuk rasa itu datang dengan hasutan.

Massa pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bentrok dengan pasukan keamanan saat mereka menerobos masuk Gedung Capitol, Washington DC, paa 6 Januari 2021. Bentrokan terjadi setelah massa berusaha menghentikan kemenangan Joe Biden.
Massa pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bentrok dengan pasukan keamanan saat mereka menerobos masuk Gedung Capitol, Washington DC, paa 6 Januari 2021. Bentrokan terjadi setelah massa berusaha menghentikan kemenangan Joe Biden. (AFP PHOTO/JOSEPH PREZIOSO)

Biden itu mengatakan, para demonstran yang menyerbu Capitol, menghancurkan jendela, menduduki kantor, menyerbu Kongres, dan mengancam keselamatan pejabat terpilih. "Ini bukan protes, ini pemberontakan," tandasnya.

Biden mendesak Trump untuk mengakhiri pengepungan ini.

Dalam sebuah video yang diunggah ke Twitter, Trump mengulangi klaim palsunya tentang penipuan pemilu tetapi mendesak para pengunjuk rasa untuk pulang.

“Anda harus pulang sekarang, kami harus memiliki kedamaian,” kata Trump. “Kami mencintaimu. Kamu sangat spesial. "

Twitter membatasi pengguna untuk me-retweet video dan tweet Trump karena risiko kekerasan.

Wakil Presiden AS Mike Pence, yang memimpin sesi gabungan Kongres, telah dikawal dari Senat.

Adegan kacau terungkap setelah Trump, yang sebelum pemilihan menolak berkomitmen untuk menyerahlan kekuasaan secara damai jika dia kalah, berbicara kepada ribuan pengunjuk rasa, mengulangi klaim tidak berdasar bahwa kontes itu dicuri darinya karena kecurangan dan penyimpangan pemilu yang meluas.

Halaman
123
Sumber: Kontan
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved