Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Hidup Kekal yang Dijanjikan dalam Yesus Kristus

Bacaan ayat: Yohanes 3:36 (TB) - "Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @cage_the_eilish
The Passion of the Christ 

Kehidupan yang dipahami hampir sama dengan kehidupan saat ini namun berbeda dalam beberapa hal.

Kehidupan saat ini dinilai sebagai sebuah persiapan dan kesempatan untuk mengumpulkan bekal agar kelak kehidupan kekal akan dinikmati dalam keindahan, tanpa harus dibatasi dengan berbagai aturan yang ada masa kini.

Hidup kekal menjadi berita sentral Alkitab ketika banyak orang percaya yang mengalami perjumpaan dengan Allah dalam pengalaman hidup memiliki pengharapan, bahwa hidup kekal itu nyata.

Mencermati berita Alkitab secara teliti, kita menemukan bahwa rancangan awal Allah ketika menciptakan kehidupan, ditujukan untuk kekekalan.

Alam semesta diciptakan untuk kekal.

Manusia dipercaya untuk mengelola dan menguasai bumi, juga terarah pada kehidupan yang berkelanjutan.

Manusia bekerja mengelola bumi diposisikan sebagai cara yang dipakai oleh Allah dalam rangka memelihara ciptaan.

Semua mengarah pada kehidupan indah dalam kekekalan tanpa ada rancangan untuk mengakhiri kehidupan.

Kekekalan itu akan tetap ada hanya dengan satu syarat utama yaitu manusia hidup dalam ketaatan kepada Allah.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Tidak Menyerah Karena Tuhan yang Memampukan dengan Memberikan Kekuatan

Ketika manusia tidak taat maka manusia akan mati, baik secara harafiah yaitu yang dari tanah akan kembali ke tanah dan yang dari Allah akan kembali kepada Allah, maupun mati dalam makna rusaknya tatanan kekekalan yang sudah dirancang oleh Allah.

Adam tidak seketika itu juga mati. Ratusan tahun dia masih menjalani kehidupan, namun segalanya telah rusak.

Relasi dengan Allah rusak, hubungan dengan sesama diwarnai pikiran yang berpusat pada diri, tugas memelihara bumi dipandang sebagai beban yang mengharuskannya berpeluh untuk memperoleh makanan.

Bersyukur jika sisa-sisa kekekalan itu masih ada.

Gambar buram kekekalan masih menampakan siluetnya. Ilmu fisika menemukan bahwa energi itu kekal, hanya berubah bentuk.

Rantai makanan berputar tiada henti dalam keseimbangan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved