Berita Tanjabtim

Berangkat Dari Nol, Pemanah Cilik Tanjabtim Sukses Unjuk Gigi Perdana di Ajang Nasional

Setahun bergabung dengan persatuan panahan indonesia (Perpani) Tanjabtim, siswi sekolah menengah pertama di Tanjabtim ini

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Nani Rachmaini
Tribunjambi/abdullah usman
Atlet panahan cilik dari Tanjabtim 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Setahun bergabung dengan persatuan panahan Indonesia (Perpani) Tanjabtim, siswi sekolah menengah pertama di Tanjabtim ini sudah mampu bersaing dengan atlet diajang Nasional, Selasa (5/1/2021).

Olahraga panahan bagi sebagian masyarakat Tanjung Jabung Timur masih terbilang asing, bahkan hanya sedikit yang menggeluti maupun memahami olahraga yang bertumpu pada otot dan fokus fikiran tersebut.

Meski demikian, bagi dua siswi SMP ini olahraga panahan menjadi tantangan baru sekaligus wadah untuk meraih peluang mendulang prestasi di dunia atlet.

Dikatakan Riska Olivia (14) siswi  SMP.N. 24 Kecamatan dendang, disela sela kesibukannya berlatih panahan menuturkan, terjun ke dunia olahraga panahan sendiri sempat merasa aneh dan penasaran sebelum akhirnya mulai sehati.

"Awalnya dari pengenalan di sekolah, dan didukung orang tua akhirnya ikut belajar dan menjadi atlet panahan  Hingga sekarang semakin nyaman," ujar siswi kelas VIII tersebut

Meski terbilang baru bergabung dengan Perpani Tanjabtim, skill dan kemampuan bocah belia tersebut cukup diacungi jempol.

Pasalnya dirinya beserta Tari (14) rekan satu timnya berhasil menorehkan hasil cukup memuaskan dalam sebuah ajang Nasional.

Terbukti saat gelaran Open turnamen Top's Archery Open II 2020 yang digelar Provinsi lampung pada penghujung tahun 2020 lalu dirinya dan rekannya mampu tembus 15 besar.

Dan berkompetisi dengan atlet - atlet panahan lain dari penjuru tanah air.

"Alhamdulillah bisa berada di 15 besar, karena pertandingan itu merupakan pertandingan pertama kami dalam kompetisi resmi sekelas Open," ujarnya dengan sedikit senyuman

Diakuinya, banyak hal yang didapat dalam perlombaan tersebut baik pengalaman, ilmu, wawasan hingga aura persaingan saat kompetisi yang pertama kali dirasakan dan akan menjadi bekal ke depan baginya dalam olahraga panahan.

"Diakuinya saat berlatih dan lomba sangat beda, selain harus lebih fokus juga harus bisa mengontrol diri sehingga saat busur melepaskan anak panah tidak meleset. Selain itu feeling juga sangat penting," jelasnya.

Sebagai pendatang baru dan pertama kali ikut kejuaraan di ajang Nasional sekelas Open, diakuinya tentu rasa minder deg degan tidak terlepas.

Mengingat pesan pelatih untuk tetap fokus dan percaya diri menjadi kunci keberhasilan.

Sebelum berhasil melayangkan anak panah dari busurnya, sejauh 30 Meter tersebut. Banyak hal yang harus dilalui para pemanah tersebut, di antaranya melalui latihan fisik full selama tiga bulan lamanya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved