Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Darah Yesus menyucikan Manusia dari Dosa

Bacaan ayat: 1 Yohanes 1:7 (TB) - "Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Sejak masa Kain dan Habel, Habel mempersembahkan anak domba yang disembelih dan persembahannya diterima oleh Tuhan sementara persembahan Kain berupa hasil tanah tidak diindahkan oleh Tuhan.

Adam dan Hawa pun mengalami situasi yang sama: kain cawat dari pohon ara tidak bisa menyembunyikan mereka dari ketidaktaatan.

Tuhan turun tangan langsung dengan membuatkan pakaian dari kulit binatang agar mereka tidak malu karena ketelanjangannya.

Ide tantang kurban pengganti sebagai ritual telah tersemat.

Berikutnya, korban domba menempati posisi sentral dalam kehidupan beriman umat Tuhan dalam Perjanjian Lama.

Banyak mezbah dibangun untuk mempersembahkan korban bakaran, kemah pertemuan menjadi tempat untuk melakukan ritual korban, menjadi permanen ketika Bait Allah dibangun ketika Raja Salomo berkuasa.

Mengapa harus darah?

Darah adalah kehidupan. Nyawa ada di darah. Aturan larangan untuk makan darah menegaskan bahwa kehidupan adalah milik Allah sehingga hanya Allah yang berhak mengambil.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Tidak Menyerah Karena Tuhan yang Memampukan dengan Memberikan Kekuatan

Hal ini menegaskan bahwa kehidupan harus dihargai.
Untuk dapat selamat dan tetap hidup, maka perlu korban pengganti.

Adam dan Hawa tetap hidup karena ada korban pengganti yaitu domba yang kulitnya mereka pakai sebagai pakaian.

Ide korban pengganti ini terus tersemat dalam sejarah karya penyelamatan Allah: dilakukan secara perodik, pada waktu dan bulan tertentu, diulang setiap tahun, dilakukan ritual khusus oleh para imam dan domba dalam jumlah besar karena jumlah umat yang semakin banyak.

Puncak ide korban pengganti terjadi ketika Tuhan Yesus Kristus mati di atas kayu salib.

Penyaliban Yesus Kristus
Penyaliban Yesus Kristus ()

Dia menjadi Anak Domba Allah. Darah-Nya suci, tidak berdosa.

Sekali dan untuk selama-lamanya. Pengurbanan Yesus Kristus di kayu salib menjadi kurban yang sempurna untuk memperdamaikan manusia dengan Allah.

Manusia hanya perlu meresponnya dengan percaya dan beriman kepada-Nya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved