Anies Baswedan 'Terancam' Risma Mulai Blusukan ke Kali Ciliwung, Dekati Pemulung dan Gelandangan
Menteri Sosial Tri Rismaharini mulai blusukan ke Sungai Ciliwung Jakarta dan menemui warga di pemukiman kumuh.
"Sambil saya ajari usaha, masa mau kayak gini terus? Ya, mau ya,” imbuhnya.
Baca juga: Baru Sehari Jadi Mensos, Risma Langsung Syok Lihat Anggaran Bansos Rp 1,3 Triliun, Waduh Mati Kita
Baca juga: Pemerintah Mendadak Larang WNA Masuk, Ternyata Virus Corona Varian Baru Sudah Menyebar ke Negara Ini
Baca juga: Aa Gym Mendadak Minta Didoakan, Bicara Soal Takdir dari Tuhan, Ternyata Begini Kondisinya Sekarang
Setelah berbincang sekitar 30 menit, Risma dan rombongan terus bergerak.
Dari atas jembatan, Risma turun ke bawah.
Ia bahkan rela memanjat tangga kayu seadanya yang sengaja dipasang warga setempat.
Persis di kolong jembatan Risma menyaksikan beberapa keluarga yang sengaja tinggal di sana.
Di salah satu sudut tampak salah satu lokasi hunian gelandangan.
Di sini terlihat di antaranya kasur gulung lusuh, lemari butut, perangkat mandi, dan sandal jepit berserakan di sekitarnya, yang ditinggal penghuninya.
Dari tempat itu Risma menyusuri bantaran kali sambil menyapa penghuni di sepanjang kawasan tersebut.
Kepada warga bantaran yang menyaksikan kedatangan rombongan ini, Risma kembali menyampaikan keinginannya mengubah nasib mereka.
Ia menjanjikan tempat tinggal yang lebih layak bagi penghuni kolong jembatan itu.
"Saya hanya ingin panjenengan tinggal di tempat lebih baik, mau ya pak, bu," ajak Risma.

Setelah itu Risma dan rombongan bergerak ke Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis “Pangudi Luhur” di Bekasi.
Sesuai namanya, Balai “Pangudi Luhur” merupakan bentuk respons Kemensos terhadap permasalahan gelandangan dan pengemis.
Balai “Pangudi Luhur” menyelenggarakan rehabilitas sosial yang bersifat sementara (temporary shelter).
Di sini para “gepeng” mendapat layanan vokasi dalam jangka tertentu, di mana selanjutnya pemberdayaan dilakukan dengan bermitra dengan pemerintah daerah.