Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen - Yang Maha Besar Memilih untuk Mengosongkan Diri
Bacaan ayat: Matius 2:13 (TB) - "Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah,
Potongan puzzle karya Allah selalu tertata dengan apik dalam rangkaian cerita yang sinergis.
Allah itu Mahakuasa.
Dia punya otoritas mutlak, namun tidak bertindak semena-mena.
Dia dapat berbuat sekehendak diri-Nya, namun selalu ada tujuan yang tertata rapi dalam karya penyelamatan.
Ia bertindak secara sistematis dan bertujuan dalam setiap detailnya.
Ketika Ia memilih menyelamatkan manusia, rancangan-Nya menjadi manusia sudah ada sejak manusia jatuh dalam dosa, bahwa keturunan perempuan akan meremukkan kepala ular.
Konsekuensi menjadi manusia, berarti masuk dalam ruang dan waktu ciptaan-Nya, tunduk pada aturan ruang dan waktu, berkarya dalam proses, mengikuti alur, termasuk didalamnya menjadi terbatas dalam batasan ruang dan waktu dengan berbagai titik lemah yang ada.
Bayi Yesus tunduk pada aturan alam yang ada.
Dia perlu berproses bertumbuh, dilindungi dan dipelihara sebagimana layaknya seorang bayi.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Natal dalam Keheningan
Uniknya, dalam proses tersebut Allah selalu menuntut ketaatan.
Bisa saja Yusuf menolak pergi ke Mesir; sama seperti Adam yang memilih memberontak kepada Allah, atau seperti Yudas Iskariot yang memilih menjual Yesus dengan 30 keping uang perak.
Tuhan melibatkan manusia dalam karya-Nya. Terkadang Ia melakukan intervensi langsung, seperti mimpi yang dialami Yusuf.
Respon Yusuf tetap mempunyai pengaruh terhadap keberlanjutan karya penyelamatan tersebut.
Allah memakai kita untuk menggenapkan karya-Nya.
Stop berfikir bahwa selalu berkaitan dengan hal hebat spektakuler ketika disertakan Allah dalam karya-Nya.
Hal sederhana, alamiah dan biasa justru menjadi lahan yang subur bagi karya penyelamatan Allah terjadi dalam kehidupan kita. Ia lebih suka berproses.
Penderitaan, masa sukar, perjalanan yang jauh dan melelahkan: menjadi kesempatan emas bagi Allah untuk membentuk kita untuk hidup dalam ketaatan.
Bisa jadi kita sedang pada posisi Yusuf, yang harus menempuh perjalanan jauh ke negeri asing.
Yakin dan percayalah, Tuhan yang memintamu berjalan, pasti akan selalu menyertaimu. Amin
Renungan oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Siloam Palembang