FPI Kena Masalah, Refly Harun Sindir Prabowo yang Berubah Sejak Gabung Jokowi 'Mudah-mudahan Sadar'

Refly Harun mendadak sindir Prabowo Subianto yang dianggap telah berubah sikap sejak bergabung di Kabinet Presiden Jokowi.

Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Prabowo Subianto melawan Joko Widodo di Pilpres 2019. Kini Prabowo jadi Menteri Pertahanan dalam kabinet Presiden Jokowi. 

"Prabowo diam saja, Prabowo seolah-olah tidak peduli bahwa pendukungnya di Pilpres kemarin satu demi satu dilaporkan," ungkapnya.

Baca juga: Misteri Sandiaga Uno Bisa Jadi Menteri Terbongkar, Berawal Pesan Terselip dari Orang Ini Bismillah

Baca juga: Kasus FPI Terbongkar, Hasil Uji Balistik Ungkap Senjata Api yang Digunakan Laskar FPI Pengawal HRS

Baca juga: Temukan Fakta Baru, Komnas HAM Lihat Ini di Mobil Polisi yang Bawa Laskar FPI Sebelum Tewas Ditembak

Selain itu, Refly Harun menyayangkan respons dari pemerintah terhadap kelompok oposisi, termasuk di antaranya adalah Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia.

Menurutnya, kondisi tersebut menandakan proses demokrasi tidak berjalan dengan baik.

"Termasuk juga munculnya kelompok-kelompok yang mengambil sikap berseberangan dengan pemerintah juga mengalami kendala, seperti Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia," kata Refly Harun.

"Ada kecenderungan demokrasi kita mulai dimasuki lagi unsur-unsur militerisme," imbuhnya.

Oleh karenanya, mantan Komisaris Utama PT Pelindo itu berharap Prabowo Subianto menjadi sadar dan tetap memikirkan dan mempedulikan para pendukungnya.

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto (dua kiri) memeriksa barisan dengan menunggang kuda saat menghadiri kampanye Partai Gerindra di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (23/3/2014). Partai Gerindra sendiri dari jauh hari telah menetapkan Prabowo Subianto sebagai calon presidennya dalam Pemilu 2014 ini. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto (dua kiri) memeriksa barisan dengan menunggang kuda saat menghadiri kampanye Partai Gerindra di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (23/3/2014). Partai Gerindra sendiri dari jauh hari telah menetapkan Prabowo Subianto sebagai calon presidennya dalam Pemilu 2014 ini. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) (Tribunnews/Dany Permana)

Ia juga berharap Prabowo Subianto bersama Partai Gerindra tetap bisa menjadi oposisi untuk mencipatakan keseimbangan dalam berdemokrasi.

"Mudah-mudahan Prabowo sadar kesadarannya hal-hal seperti ini, kecuali kalau yang bersangkutan tidak peduli lagi dengan massa yang mendukung dia," harapnya.

"Bahwa demokrasi sangat penting bagi kesehatan negeri ini, bahwa oposisi itu tidak boleh dimatikan karena dia menjadi obat demokrasi," pungkasnya.

Respon Mardani Ali Sera

Politisi PKS, Mardani Ali Sera berikan tanggapan terkait masuknya Sandiaga Salahuddin Uno di dalam kabinet Indonesia Maju.

Sandiaga Uno sebelumnya diangkat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).

Dilansir dalam acara Satu Meja The Forum, Rabu (23/12/2020), Mardani Ali mengaku menyayangkan kondisi tersebut.

Mardani mengatakan bahwa kondisi tersebut tidak sehat untuk kelangsungan demokrasi.

Seperti yang diketahui, masuknya Sandiaga Uno dalam pemerintahan menyusul Prabowo Subianto yang sudah lebih dulu menjadi Menteri Pertahanan.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved