Berita Video Jambi

VIDEO: Belum 'Membumi' di Jambi, Kain Jerumat Asli dari Jambi Sudah Mulai Dilirik Menteri

Kain Jerumat, kain ini terbilang istimewa. Dibuat dengan bahan-bahan pilihan, dihasilkan oleh tangan apik Edyfa dan kreatifnya Desainer asal Jambi ini

Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Andreas Eko Prasetyo

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kain Jerumat, kain ini terbilang istimewa. Dibuat dengan bahan-bahan pilihan, dihasilkan oleh tangan apik Edyfa dan kreatifnya Desainer asal Jambi ini.

Motif Sidang, menjadi khas kain tersebut terlihat berbeda.

Kata 'Jerumat' berasal dari Bahasa Jambi Kuno yang sengaja diambil Edyfa untuk nama kainnya.

"Jerumat itu Bahasa Melayu artinya Jelujur atau menjahit. Itu Bahasa Melayu kuno. Nama ini tidak ada di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia, bahkan dunia," ucap Edyfa.

Baca juga: Merangin Disematkan Zona Merah Usai Alami Penambahan Signifikan Kasus Covid-19

Baca juga: Mengintip Gaji dan Tunjangan PNS Pajak, Bandingkan Dengan Gaji PNS Lainnya, Bedanya Sampai Jutaan

Baca juga: Tanggapan Bunga Citra Lestari Saat Ditanya Maia Estianty Kemungkinan Menikah Lagi

Semua teknik pengerjaan ia lakukan. Ia melakukan teknik hybrid Kain Sasirangan, teknik Jumputan, Sibori, dan Tay Day dijadikan satu.

Berawal dari pandemi, pesanan-pesanan banyak yang ditunda. Kemudian pada Agustus 2020 membuat tangan dingin Edyfa, Desainer Fashion Jambi membawa keberuntungan.

"Karena nggak ada kegiatan nih pandemi, diam di rumah, akhirnya buka browser, media sosial. Lihat-lihat, akhirnya buka lah link orang-orang Jepang. Di situ ada Kain Sibori, saya lihat kain ini lucu," ujarnya.

Akhirnya ia berfikir, mengharuskan diri untuk mencoba, daripada tidak ada kerjaan yang ia lakukan.

Baca juga: Bagian Umum Setda Sarolangun Tak Cairkan Dana Operasional, Begini Kata BPKAD

Baca juga: Tata Janeeta Ngidam Pengen Makan Bubur Ayam: Ngidam Terlaksana Makasih Suami

Baca juga: Niat Liburan, Ferdian Tewas Saat Mandi di Sungai Bungo, Sempat Hilang Dua Jam Usai Tenggelam

"Pertama kami memulai bikin, saya tes satu. Minta kain katun sama saudara yang merupakan pembatik di seberang," ucapnya.

Edyfa juga mengatakan, Kain Jerumat karya pertamanya tidak akan diperjualbelikan.

Hingga saat ini lebih dari 250 potong Kain Jerumat yang ia hasilkan diminati penikmat mode.(TribunJambi/Rara Khushshoh Azzahro)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved