Timor Leste Bahaya! Diserbu Ratusan Militer Australia, Orang-orang Lokal Dibunuh, Begini Kondisinya

Ternyata Timor Leste pernah menjadi medan perang yang mengerikan saat militer Australia dan Jepang datang melakukan invasi.

Editor: Teguh Suprayitno
vrijoosttimor.com
Tentara Australia ketika berada di Timor Leste saat kerusuhan tahun 2006 terjadi 

Jadi mereka berencana untuk menghindari bagian timur Timor yang telah dikuasai Portugis selama hampir 500 tahun.

Namun, otoritas Inggris dan Australia mendaratkan 155 orang dari Perusahaan Independen 2/2 Australia, bagian dari Pasukan Sparrow, di Timor Leste pada tanggal 17 Desember 1941.

Gubernur Timor Portugis dengan keras menentang kedatangan Australia secara lisan dan tertulis.

Protesnya berbunyi, "Setiap pendaratan pasukan akan dianggap sebagai pelanggaran netralitas wilayah kami."

Padahal kehadiran Australia ke Timor Portugis pada bulan Desember 1941 justru membantu Portugis dalam mempertahankan wilayah mereka, dan melindungi koloni itu dari agresi Jepang.

Tetapi, kehadiran orang Australia di Timor Portugis menghilangkan kekhawatiran Jepang yang dianggap sebagai negara pertama yang menyerbu wilayah netral.

ILUSTRASI. Bendera Timor Leste
ILUSTRASI. Bendera Timor Leste (Via Kontan)

Akhirnya dua bulan kemudian, pada 19 Februari 1942, seluruh batalion pasukan Jepang (sekitar 1.100 orang) mendarat di Dili, pusat administrasi.

Kehadiran Australia dengan demikian berdampak menarik Jepang ke daerah tersebut.

Alhasil, invasi Australia ke Timor Portugis hampir sama dengan invasi Jepang, karena pihak Australia tidak dengan sengaja membunuh orang Timor seperti yang dilakukan tentara Jepang.

Tindakan tersebut menempatkan orang Timor pada risiko berbahaya, seperti yang ditunjukkan oleh "Kampanye Timor" berikutnya dengan menyedihkan.

Menurut catatan, fakta-fakta dari sejarah yang meresahkan ini tidak banyak diketahui oleh orang Australia.

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Ternyata Timor Leste Pernah Jadi Medan Perang Mengerikan Bagi 3 Negara Ini, AS, China dan Rusia?

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved