Tips Kesehatan

Kerap Mual Setelah Makan? Waspada Penyakit Batu Empedu, Asam Lambung hingga Alergi Makanan

Seringkali Anda merasakan mual setelah makan padahal sedang tidak hamil. Sejumlah kondisi dapat membuat Anda merasa mual setelah makan.

Editor: Suci Rahayu PK
Ilustrasi 

Selain mual setelah makan, stres dan rasa cemas dapat pula menimbulkan ragam gejala lain, seperti:

Nyeri otot

Kelelahan

Kehilangan gairah seks

Masalah tidur

Kesedihan

Mudah tersinggung

7. Efek samping pengobatan

Beberapa obat kemoterapi menyebabkan mual sebagai efek samping.

Beberapa obat termasuk antibiotik dan obat pereda nyeri Mual juga memiliki efek samping berupa rasa mual yang bisa jadi terjadi juga setelah makan.

Rasa mual yang disebabkan oleh efek samping pengobatan biasanya akan hilang setelah Anda menyelesaikan perawatan.

8. Penyakit batu empedu

Kantung empedu adalah organ yang berada di sisi kanan atas perut.

Organ ini membantu tubuh mencerna lemak.

Batu empedu dan penyakit kandung empedu lainnya dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk mencerna lemak.

Akibatnya, Anda akan merasa mual, terutama setelah makan makanan yang kaya lemak.

9. Sindrom iritasi usus besar

Irritable bowel syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus besar adalah kumpulan gejala akibat iritasi pada saluran pencernaan yang dapat mencakup sakit perut, diare, dan sembelit.

Mual adalah salah satu keluhan paling umum pada penderita IBS.

10. Mabuk perjalanan

Beberapa orang sangat sensitif terhadap gerakan.

Jika Anda termasuk di antara mereka, gerakan kendaraan yang melaju akan membuat Anda merasa mual.

Makan sebelum atau sesudah bersepeda dapat membuat mual semakin parah.

11. Gangguan psikologis lain

Melansir Medical News Today, anorexia nervosa dan bulimia nervosa adalah gangguan makan paling umum yang ditandai dengan kebiasaan makan yang tidak normal.

Anoreksia nervosa dapat menyebabkan mual akibat asam lambung berlebih atau kelaparan.
Sedangkan, bulimia nervosa dapat menyebabkan mual setelah makan karena keharusan untuk memuntahkan makanan yang dikonsumsi.

12. Masalah vaskular

Mual setelah makan juga bisa menjadi tanda penyempitan pembuluh darah di usus.
Penyempitan pembuluh darah ini membatasi aliran darah.

Mual setelah makan bisa disertai dengan sakit perut yang hebat dan mungkin mengindikasikan kondisi yang dikenal sebagai iskemia mesenterika kronis.

Kondisi ini tiba-tiba bisa memburuk dan mengancam nyawa.

Baca juga: Habib Idrus Ikut Jadi Tersangka Kerumunan Petamburan, Pernah Doakan Jokowi & Megawati Berumur Pendek

Baca juga: Chord Kunci Gitar Bintang 14 Hari - Kangen Band, Aku Kangen Sama Kamu

13. Sindrom sakit kepala

Migrain juga bisa menyebabkan mual setelah makan, yang bisa disertai dengan sakit perut yang hebat, muntah, dan pusing.

14. Masalah jantung

Dalam beberapa kasus, mual setelah makan bisa menjadi tanda peringatan serangan jantung.

Kapan harus ke dokter

Biasanya, mual setelah makan tidak terkait dengan kondisi yang serius.

Jika mual setelah makan berlanjut selama lebih dari 5 hari atau mual sudah dicurigai sebagai gejala penyakit tertentu, akan lebih baik bagi siapa saja untuk segera menghubungi dokter.

Anak-anak yang mengalami mual setelah makan mungkin membutuhkan perhatian lebih.

Hubungi dokter jika:

Anak di bawah 6 bulan muntah

Seorang anak berusia di atas 6 bulan

Muntah dan demam lebih dari 101,4 derajat Fahrenheit atau 38,5 derajat Celsius

Seorang anak sudah muntah selama lebih dari 8 jam

Seorang anak muntah darah

Seorang anak tidak mengeluarkan air seni lebih dari 8 jam

Seorang anak mengantuk secara tidak normal

Seorang anak mengalami sakit perut selama 2 jam

Seorang anak sakit kepala

Mencatat waktu mual dan makanan yang dikonsumsi secara tepat dapat membantu dokter membuat diagnosis.

Bergantung pada penyebab yang dicurigai, mendapatkan diagnosis lengkap dapat melibatkan:

Tes darah atau urin

Tes kulit

Tes menelan

Kolonoskopi atau endoskopi bagian atas

CT scan atau MRI perut

Cara mengobati mual setelah makan

Perawatan atau pengobatan keluhan mual setelah makan akan tergantung pada hasil diagnosis penyebab dan dapat sangat bervariasi.

Misalnya, penderita GERD atau mulas mungkin memerlukan pengobatan dengan obat penghambat asam atau antibiotik untuk bakteri lambung, H. pylori.

Orang dengan riwayat reaksi alergi atau intoleran harus menghindari makanan tertentu.

Dalam kasus flu perut, orang harus tetap terhidrasi dengan baik dan makan makanan lunak begitu mual berkurang.

Kondisi yang lebih parah, seperti penyakit kandung empedu, mungkin memerlukan pembedahan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 14 Penyebab Mual Setelah Makan dan Cara Mengobatinya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved