Berita Nasional

Pikirkan Nasib Jokowi, Jusuf Kalla Tidak Mau Dukung Ahok saat Pilkada DKI, Sebut Tak Akan Kondusif

Baru-baru ini, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla blak-blakan soal dirinya tidak mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada DKI Jakarta.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla saat masih menjadi Wakil Presiden 

TRIBUNJAMBI.COM - Baru-baru ini, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla blak-blakan soal dirinya tidak mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada DKI Jakarta.

Dirinya lebih memilih mendukung Anies Baswedan saat itu.

Bahkan baginya, pilihannya itu tak sejalan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait pencalonan kepala daerah.

Perbedaan pandangan itu terjadi saat gelaran pemilihan gubernur atau Pilgub DKI Jakarta beberapa tahun lalu.

Ketika itu, pria yang akrab disapa JK tersebut mengaku memberikan dukungan kepada Anies Baswedan saat mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta.

Jokowi dan Jusuf Kalla di Beranda Istana Merdeka
Jokowi dan Jusuf Kalla di Beranda Istana Merdeka (Imanuel Nicolas Manafe/Tribunnews.com)

Menurut JK, dirinya memiliki pandangan tersendiri kala itu. Ia menilai jika Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terpilih menjadi Gubernur DKI situasi Jakarta akan tidak kondusif dan berdampak pada kepemimpinan Presiden Jokowi.

“Saya kenal dengan Pak Anies dan mendukung dia jadi gubernur itu benar. Mohon maaf, kalau saat itu Ahok yang menang, akan terjadi keributan dan berdampak pada Presiden Jokowi,” kata JK saat diwawancara Claudius Boekan yang dikutip pada Senin (7/12/2020).

“Semua orang punya pandangan politik berbeda. Saya harus sependapat dalam bertugas, tapi hari itu saya punya pandangan (politik) berbeda dengan Pak Jokowi."

JK mengatakan, bahwa saat itu orang melihat seolah dirinya membangkang dari Presiden Jokowi.

Padahal, kata JK, antara dirinya dengan Presiden Jokowi saat itu tidak pernah bicara soal siapa yang menjadi gubernur DKI Jakarta.

“Saya benar mendukung Anies, tapi saat dia terpilih jadi gubernur, prosesnya itu berjalan sendiri,” ujarnya.

Baca juga: UMKM di Jambi Ini Bisa Duplikasi Kunci Immobilizer, Pelanggan Hingga Dari Provinsi Tetangga

Baca juga: Ini Arahan Kapolri usai Tewasnya 6 Laskar FPI, Siapkan Pasukan Brimob Hingga Pakai Rompi Anti Peluru

Baca juga: Penyebab Melisha Sidabutar Meninggal Dunia, Saat Audisi Indonesian Idol 2021 Tunjukan Firasat Ini

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES)

Lebih lanjut, JK berbicara soal pencapresan pada 2024 dan menyinggung nama Anies Baswedan. JK berpesan kepada Anies untuk tidak terlalu dini berbicara Pencapresan.

Sebaliknya, kata JK, Anies sebaiknya fokus terlebih dahulu dalam mengemban tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta ke depannya.

“Saya bilang ke Anies, jangan bicara pencapresan sekarang. Bangun saja dulu Jakarta agar tidak macet, tidak banjir, bersih, dan sebagainya. Tak usah pikir 2024, 2024 akan datang sendiri kalau dia berhasil jadi gubernur,” ujar JK.

“Ini untuk siapa saja bisa Anies, Ganjar, Ridwan Kamil, Khofifah itu akan tergantung dari apa yang diperbuat dari sekarang. Berbuat yang maksimal aja sekarang."

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved