Sempat Berseteru dengan Nyai, Nikita Mirzani Merasa Puas Setelah Ustaz Maheer Ditangkap Polisi
Ustadz Maaher At-Thuwailibi ditangkap Bareskrim Polri pada Kamis (3/12/2020) di rumahnya di Bogor, Jawa Barat sekitar pukul 04.00 WIB.
Janda tiga anak itu menduga Maaher sengaja mencari masalah dan 'panggung' supaya terkenal.
Nikita Mirzani justru tidak menaruh hormat sekalipun berdandan seperti ustaz.
Di mata Nikita Mirzani, ucapan Maaher tidak mencerminkan pakaian yang dikenakannya.
"Jubah yang dipakai tidak mencerminkan mulutnya. Orang bersyukur pas dia ditangkap dan masuk penjara. Satu per satu orang yang pecah-belah bangsa ditangkepin aja," kata Nikita Mirzani.
Reaksi anggota DPR RI
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menilai penangkapan Soni Ernata alias Maaher At-Thuwailibi oleh Bareskrim Polri terkait kasus ujaran kebencian, bukan bentuk kriminalisasi ulama.
Menurut Sahroni, jika seorang ulama melakukan tindakan kriminal yang jelas-jelas melawan hukum, maka sudah sewajarnya ulama tersebut menerima konsekuensi hukumnya.
“Kalau ulama yang berbuat kriminal, maka namanya bukan kriminalisasi ulama, tapi emang ulama yang kriminal."
"Kalau ada ulama yang diem aja, tidak ada kasus apa-apa, tidak ada masalah, terus tiba-tiba dia dihukum polisi, baru itu namanya kriminalisasi,” kata Sahroni kepada wartawan, Kamis (3/12/2020).
Sahroni melihat, perilaku yang dilakukan Maaher memang ujaran kebencian dan sudah seharusnya diproses hukum.
“Yang dilakukan Ustaz Maaher itu jelas ujaran kebencian, dan kita lihat juga beliau melakukan ini berkali-kali, salah satunya terhadap Habib Luthfi beberapa waktu lalu," ucap politikus Partai NasDem itu.
"Jadi ini jelas kasusnya, jelas pelanggaran hukummya, tindakan kriminalnya, jadi ini harus diproses hukum,” sambung Sahroni.
Oleh sebab itu, Sahroni mendukung langkah polisi menindak tegas siapa saja yang meresahkan dan memprovokasi masyarakat.
"Masyarakat juga harus paham, jangan sampai mereka terprovokasi oleh oknum-oknum dengan tameng ulama, namun yang dilakukan adalah memperkeruh suasana," papar Sahroni.
Video polisi ciduk Maaher
Sebelumnya, beredar sebuah video menunjukkan detik-detik Maaher At-Thuwailibi diciduk polisi di rumahnya sekitar pukul 04.00 WIB, Kamis (3/12/2020).
Dari sebuah foto yang beredar, terdapat lima orang berdiri di halaman rumah Ustaz Maaher.
Dari kelima orang itu, salah satu petugas bertemu dengan seorang wanita yang diduga penghuni rumah.
Salah satu petugas yang mengenakan baju putih itu tampak memperlihatkan sebuah map yang di dalamnya terdapat surat kepada seorang wanita berhijab di halaman rumah.
Tanpa membuang waktu, wanita berhijab itu kemudian melihat-lihat isi surat yang diperlihatkannya oleh polisi kepadanya.
Dalam foto yang lain, tampak petugas kepolisian yang sudah masuk ke dalam rumah berhasil menemui dan menggring Ustaz Maaher At-Thuwailibi ke kantor polisi.
Di hadapan polisi, ustadz Maaher tampak mengenakan masker, namun hanya sebatas dagu.
Ia mengenakan pakaian warna hitam dan berpeci putih.
Baca juga: Distribusi Surat Suara Untuk 9 Desember Prioritas Wilayah Terjauh di Tanjabbar
FPI Beri Pendampingan
Front Pembela Islam (FPI) ikut merespons penangkapan Maaher dengan cara akan memberikan bantuan hukum.
Koordinator tim pengacara Maaher At-Thuwailibi, Djudju Djumantara mengatakan Maaher dibawa penyidik Bareskrim.
"Disaksikan oleh istrinya. Langsung dijemput ke rumahnya oleh tim dari Bareskrim Polri," tutur Djudju, Kamis (3/12).
Cuplikan video detik-detik ustadz Maaher At-Thuwailibi alias Soni Ernata diciduk polisi jam 04.00 WIB, Kamis (3/12/2020). Terungkap juga rekam jejak ustadz Maaher selama ini. (Tangkapan layar)
Surat penangkapan terhadap ustadz Maaher bernomor SP.Kap/184/XII/2020/Dittipidsiber.
Saat diringkus, Maaher mengenakan pakaian gamis hitam dan peci putih.
Di sisinya terlihat wanita berpakaian cadar warna olive yang diduga merupakan istri Maaher.
Penyidik sempat berdialog dengan Maaher, sebelum membawa Maaher ke kantor polisi.
Penyidik mengamankan sejumlah barang bukti saat melakukan penangkapan.
"Ada beberapa handphone, ada dua atau tiga yang diamankan.
Selain handphone ada tab, itu tab milik anaknya.
Kalau handphone milik istri dan Ustaz Maaher," terang Djudju.
SUMBER: Surya
Baca juga: Distribusi Surat Suara Untuk 9 Desember Prioritas Wilayah Terjauh di Tanjabbar