Bongkar Korupsi Ekspor Benih Lobster, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Tunjukkan Peran Edhy Prabowo
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron akhirnya bicara blak-blakan soal kasus korupsi yang menjerat Mantan Menteri KKP, Edhy Prabowo.
Bongkar Korupsi Ekspor Benih Lobster, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Tunjukkan Peran Edhy Prabowo
TRIBUNJAMBI.COM - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron akhirnya bicara blak-blakan soal kasus korupsi yang menjerat Mantan Menteri KKP, Edhy Prabowo.
Hal itu disampaikan saat menjadi narasumber ILC TV One tadi malam, Selasa (01/12/2020).
Secara garis besar, korupsi ini terkait dengan proses ekspedisi dari ekspor benih lobster.
"Untuk eskpor benih lobster ini dihitung per ekor satu containernya."
"Harusnya satu container itu Rp 10-20 Juta, itu membengkak menjadi 100 Juta," ucap Nurul Gufron, dikutip dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (2/11/2020).
Baca juga: KPK Diserang di ILC TV One, Sujiwo Tedjo Sebut Macan Ompong Tunjukkan Taring: Habis Ini Ompong Lagi
Baca juga: Bagasinya Disita KPK, Karni Ilyas Singgung Tas Hermes dan Louis Vuitton, Ali Ngabalin Malah Ketawa
Baca juga: Ini Kasus di Labuan Bajo yang Menyeret Karni Ilyas dan Eks Kepala BNN, Negara Rugi Rp 3 Triliun
Nurul menyampaikan kecurigaan tim KPK mulai saat diketahui ada pemusatan ekspedisi ekspor benih lobster ini.
"Insting kita sebagai penegak hukum, dimana ada pemusatan "saluran", maka disitu cenderung ada penyalah gunaan wewenang," ujar wakil Ketua KPK ini.
Ia membeberkan cerita awal mula terkuaknya kecurigaan tim KPK pada ekspor benih lobster ini.
"Sekitar bulan September-Oktober, dari apply pelamar pengusaha eksportir ada sekitar 110."
"Bulan September, ada 41 perusahaan yang diizinkan ekspor benih lobster," ceritanya Nurul.

Wakil ketua KPK ini menyampaikan hanya ada satu perusahaan ekspedisi yang berjalan dari 30.
"Dari perusahaan itu, yang running melakukan usaha hanya sekitar 30."
"KPK mulai mencurigai saat supply perusahaan itu, yang running (berjalan) ada 30, ekspedisinya atau perusahaan forwarding-nya cuma satu," beber Nurul.
Diketahui, PT ACK, perusahaan ekspedisi yang ikut andil dalam kasus korupsi ekspor ini.