Berita Nasional

Jago Berkamuflase, Kehebatan Satuan Elite TNI AD, Kostrad yang Ditugaskan Buru Kelompok Ali Kalora

Ya, pasukan Kostrad bersama Marini dan juga Tontaikam menjadi pasukan khusus yang diterjurnkan memburu kelompok teroris yang dipimpin Ali Kalora.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Jejak Tapak
Kostrad TNI AD 

TRIBUNJAMBI.COM - Nama Komando Cadangan Stategis Angkatan Darat (Kostrad) jadi sorotan baru-baru ini, karena mendapat misi memburu Kelompok Mujahidin Indonesia (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah.

Ya, pasukan Kostrad bersama Marini dan juga Tontaikam menjadi pasukan khusus yang diterjurnkan memburu kelompok teroris yang dipimpin Ali Kalora.

Kelompok ini, baru saja membuat kegaduhan usai membantai satu keluarga di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Lalu seperti apa kehebatan dari pasukan Kostrad yang menjadi pasukan khusus pemburu kelompok Ali Kalora.

Seperti yang diketahui, Kostrad bisa menjalankan tugas-tugas sulit di medan perang, Kostrad pun membentuk pasukan elite lagi.

Ali Kalora, Pimpinan Kelompok Separatis MIT. ( Kolase Kompas TV dan Wikipedia).
Ali Kalora, Pimpinan Kelompok Separatis MIT. ( Kolase Kompas TV dan Wikipedia). (Kolase Kompas TV dan Wikipedia)

Baca juga: SANGAR! Bukan Cuma Kostrad, Ternyata Marinir dan Tontaikam Turut Diturunkan Buru Kelompok Ali Kalora

Baca juga: Ali Kelora Diburu Pasukan Kostrad, Marinir dan Tontaikam, Tapi Dia Lebih Menguasai Hutan Karena Ini

Baca juga: Uang Jutaan di ATM Komplek Kostrad Jakarta Dibobol Maling, Ketahuan Pelaku Belajar dari Youtube

Namanya Peleton Pengintai Tempur (Tontaipur) yang memiliki beragam kemampuan, salah satunya adalah operasi pembebasan sandera.

Salah satu keberhasilan pasukan Tontaipur adalah sebagai kekuatan inti dalam operasi pembebasan sandera di Papua pada pertengahan November 2017 ini.

Sebagai pasukan yang berkekuatan satu kompi (sekitar 200 orang), tugas utama Tontaipur adalah sebagai penyusup ke wilayah musuh dan mengumpulkan info intelijen, melakukan sabotase, melakukan serangan dadakan, dan lainnya.

Pada prinsipnya pasukan Tontaipur dalam penugasannya secara diam-diam sudah masuk ke daerah lawan secara senyap ketika peperangan yang sesungguhnya belum dimulai.

Pasukan dengan seragam hitam dan berbaret hijau ini juga disiapkan sebagai pasukan antiteror Kostrad.

Motto tempurnya adalah “lebih baik hancur lebur daripada harus menyerah dalam pertempuran”.

Raider Kostrad Anti-Gerilya
Raider Kostrad Anti-Gerilya 

Baca juga: Download Lagu MP3 Mahameru Dewa 19 dan Lirik Lagu Mahameru sebuah legenda tersisa

Baca juga: Obat Sakit Radang Tenggorokan dari Bahan Alami - Kumur Larutan Soda Kue, Bawang Putih, Larutan Garam

Baca juga: Bupati Safrial Hadiri Wisuda Sarjana STAI An-Nadwah Angkatan XV, Ini Pesannya Untuk Yang Wisuda

Pedoman Tontaipur dalam bertempur dengan prinsip “berani mati” it mengambil intisari wejangan Panglima Besar Jenderal Soedirman yang pernah mengucapkan kalimat “lebih baik hancur bersama debu kemerdekaan daripada hidup subur di alam penjajahan”.

Selain dibekali kemampuan intelijen tempur dan penguasaan pergerakan musuh, para prajurit Tontaipur juga dibekali kemampuan berperang dengan beragam persenjataan.

Kemampuan lain yang dikuasi prajurit Tontaipur adalah teknik bertahan hidup di hutan, di perairan, dan lainnya.

Salah satu kemampuan yang cukup istimewa dan harus dikuasi oleh setiap prajurit Tontaipur adalah bersembunyi di dalam tanah dan air selama berjam-jam.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved