Begini Fakta-fakta Letusan Gunung Semeru, dari 3 Jam Muntahkan Lava Panas hingga Warga Mengungsi

Aktivitas letusan lava dari Gunung Semeru ini terjadi pada pukul 01.23 WIB hingga 04.33 WIB.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
ist
Kondisi Terkini Gunung Semeru Pasca Muntahkan Lava Pijar 

Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengatakan, guguran lava pijar itu mengarah hingga 300-400 meter dari puncak.

"Luncura lava pijar itu Lava pijar itu mengarah ke wilayah Besuk Kobokan, jadi masih jauh dari pemukiman warga," ujar Wawan, Sabtu (28/11/2020).

Kata Wawan, Gunung Semeru memuntahkan lava panas karena mengalami peningkatan magma dari dalam gunung.

Selain itu, hujan lebat disertai angin kencang juga menyebabkan material vulkanik berupa lava pijar itu keluar.

"Jadi selama dua puluh empat jam terakhir (27/11), Gunung Semeru mengalami 2 kali letusan, guguran 3 kali, hembusan 7 kali, vulkanik dalam 2 kali, tektonik lokal satu kali dan tektonik jauh 3 kali," jelasnya.

Ia mengungkapkan status Gunung Semeru masih dalam level II atau waspada.

Kendati demikian, pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 kilometer dan wilayah sejauh 4 kilometer di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif.

"Kami minta masyarakat untuk tetap tenang tapi selalu waspada," pungkasnya.

Baca juga: Dimas Ramadhan Tiba-tiba Ngeluh ke Raffi Ahmad dan Disentil Nagita Slavina: Udah Banyak ya Duitnya?

3. Muntahkan lava panas

Dari Desa Curah Kobokan, Kecamatan Pasirian pada Senin pagi (30/11), guguran lava panas itu terlihat jelas.

Guguran lava panas itu terlihat mengarah ke Besuk Kobokan.

Yanto penduduk setempat mengatakan, jika malam hari magma yang keluar dari kawah Jonggring Saloko itu terlihat menyala seperti lava pijar.

"Kelihatan kayak api-api," ujar Yanto, Senin (30/11/2020).

Kendati demikian, kata Yanto aktifitas warga setempat masih berlangsung normal, meski kawasan Prunojiwo hanya berjarak 7 kilometer dari kaki Gunung Semeru.

Pantauan di Curah Kobokan aktifitas penambang pasir juga masih berjalan seperti biasanya.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved