UMKM Jambi
Kangen Minuman Khas Tahun 90-an? Yuk mampir ke UMKM Kuliner di Jambi Ini, Tempat Nongkrong Asik
Kemajuan zaman dan perkembangan kuliner, terkadang menyisakan kerinduan akan kuliner lawas yang biasa kita nikmati di saat ngumpul
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Kemajuan zaman dan perkembangan kuliner, terkadang menyisakan kerinduan akan kuliner lawas yang biasa kita nikmati di saat ngumpul bersama teman di kala muda.
Minuman lawas seperti soda gembira sempat menjadi favorit kawula muda di awal 2000-an. Baik laki-laki maupun perempuan sangat menggandrungi minuman yang satu ini.
Ditemani lantunan lagu di radio yang berasal dari stasiun GSP, Iebe maupun RRI menambah kesan hangat di kantin kampus maupun kantin sekolah di saat itu.
Mundur satu dekade ke belakang, minuman botolan asli Jambi Saparila sempat booming di tahun 1990-an.
Apa lagi di saat Idul Fitri tiba, minuman ini seolah menjadi minuman wajib yang harus ada di Jambi.
Baca juga: UMKM di Jambi Kopi Broyat Hadirkan Tempat Asik Untuk Berkelakar, Ada Lesehan dan Spot Outdoor
Baca juga: Kapolda Jambi dan Bawaslu RI Tinjau Gudang Logistik KPU Sungaipenuh dan Kerinci
Baca juga: Promo Pizza Hut Hingga Menu Baru Krakatau Burst Yang Menggugah Selera!
Minuman botolan ini juga sangat mudah kita temukan di warung-warung yang ada di Kota Jambi kala itu.
Namun minuman legendaris seperti itu sudah tergerus oleh zaman, yang tersisa hanya kerinduan dan kenangan bahagia di saat itu.
UMKM yang bergerak di bidang kuliner “Kopi Broyat” menyuguhkan aneka minuman legendaris tersebut di sela-sela minuman kekinian di daftar menunya.

Ide brilian dari pemilik Kopi Broya, Morro Prakasiwi tersebut membuahkan hasil yang positif. Tempat ngopinya mampu menyedot banyak pengunjung setiap hari.
Bahkan disaat pandemi corona saat ini, kedai kopinya tidak terlihat sepi walaupun tidak seramai di sebelum adanya virus corona.
Minuman lawas Soda Gembira banderol dengan harga yang cukup bersahabat, hanya Rp 12 ribu per gelas. Sedangkan saparila lebih murah lagi hanya Rp 10 ribu per gelas, itu sudah termasuk es batu.
Selain minuman lawas, manu makanan lawas khas kuliner Nusantara tak lupa disuguhkan di kedai kopi ini.
Seperti pisang goreng, cireng dan makanan seribu umat Indomie pun juga tak ketinggalan dia sediakan. Makanan lawas ini dibanderol mulai dari Rp 3.000 per porsi.
Untuk menambah kesakralan minuman lawas ini, Morro sengaja menghadirkan suasana retro di tempat usahanya.
Hal ini terlihat dari digunakanya berbagai furniture yang terbuat dari kayu dan ditambah adanya spot lesehan dan outre makin mengesankan suasana tahun lawasnya.