Berita Nasional
SEGINI Kekayaan Edhy Prabowo, Menteri KKP yang Kena OTT KPK, Anak Buah Prabowo Ini Punya Banyak Aset
Pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI Edhy Prabowo, Rabu (25/11/2020), dini hari tadi.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI Edhy Prabowo, Rabu (25/11/2020), dini hari tadi.
Nama Edhy Prabowo termasuk salah satu sosok menteri yang namanya kerap disebut-sebut publik di Indonesia.
Kebijakan Edhy Prabowo yang dinilai kontroversial di Kementerian Kelautan dan Perikanan ( KKP) jadi pemicunya.
Lalu, Edhy Prabowo sendiri merupakan kader Partai Gerindra yang juga bagian dari lingkarang orang terdekat Prabowo Subianto.
Namanya masuk sebagai Menteri KKP di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 setelah Prabowo Subianto putuskan berkoalisi dengan pemerintah.
Edhy yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra bidang Keuangan dan Pembangunan Nasional menggantikan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri KKP periode 2014-2019.
Baca juga: Ternyata Begini Reaksi Jokowi Usai Edhy Prabowo Ditangkap KPK: Saya Percaya KPK Bekerja Transparan
Baca juga: Unggahan Ustaz Yusuf Mansyur Sindir Edhy Prabowo? Posting Foto Lobster: Salam Hormat Buat Bu Susi
Baca juga: Menteri Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Nama Susi Pudjiastuti Malah Jadi Trending Topik, Ini Komentarnya
Perjalanan politik Edhy Prabowo terbilang panjang.
Dia pernah menjadi anggota dewan tiga periode berturut-turut mewakili kampung halamannya, Dapil I Sumatera Selatan.
Di periode terakhirnya di Senayan, Edhy Prabowo duduk sebagai Ketua Komisi IV yang membidangi pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan dan pangan, termasuk di dalam KKP.
Meski kini dikenal sebagai politikus ulung, latar belakangnya sebenarnya berasal dari prajurit TNI.
Diketahui, Edhy Prabowo yang sempat masuk Akabri angkatan tahun 1991, belakangan dia tak bisa melanjutkan karirnya di militer.
Setelah keluar dari Akabri, Edhy Prabowo merantau ke Jakarta.
Di sinilah kesuksesan Edhy Prabowo bermula.
Secara tak sengaja dirinya bertemu dengan Prabowo Subianto yang saat itu masih berdinas di TNI AD dengan pangkat Letkol.
Seiring waktu berjalan, Edhy Prabowo menjadi orang kepercayaan Prabowo Subianto
Sembari bekerja, Edhy Prabowo juga melanjutkan pendidikan dengan berkuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Moestopo.
Edhy jadi orang pertama yang bergabung di Partai Gerindra saat partai itu baru didirikan Prabowo Subianto.
Selain sibuk sebagai pengurus partai dan anggota dewan, Edhy Prabowo diketahui juga memiliki beberapa bisnis.
Lalu berapa harta kekayaan Edhy Prabowo yang kini menjabat sebagai Menteri KKP?
Dikutip laman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara ( LHKPN) dari laman resmi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (7/7/2020), Edhy Prabowo terakhir kali laporkan harta kekayaan tanggal 31 Desember 2019.
Pelaporan harta dalam LHKPN dilakukan dalam kapasitasnya sebagai Menteri KKP.
Total harta kekayaannya tercatat sebesar Rp 7 miliar atau tepatnya Rp 7.422.286.613.
Aset terbesar milik pria asal Sumatera Selatan ini berasal dari properti berupa bidang tanah dan bangunan yang nilainya Rp 4.349.236.180.
Dari 10 aset properti miliknya, sebanyak 7 bidang tanah berada di Kabupaten Muara Enim, dan tiga properti sisanya berada di Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.

Lalu untuk harta bergerak berupa alat transportasi dan mesin, total yang dimiliki Edhy Prabowo tercatat sebesar Rp 890.000.000.
Rinciannya, 2 unit mobil, 2 unit motor, 1 sepeda, dan 1 genset.
Kendaraan roda empat paling mahal yang dipunyai Edhy Prabowo.
Yakni mobil Mitsubishi Pajero Sport Jeep dengan nilai Rp 500 juta.
Lalu kendaraan paling rendah yang dilaporkan yaitu Yamaha RX-King tahun 2002 senilai Rp Rp. 4.000.000.
Selain itu, Edhy Prabowo juga mencantumkan kepemilikan 1 sepeda BMC sport dengan harga Rp 65.000.000.
Aset lain dilaporkan Edhy Prabowo yakni berupa harta bergerak lain yang taksiran nilainya Rp 1.926.530.000.
Kemudian aset berupa kas dan setara kas sebesar Rp 256.520.433.
Dalam laporan LHKPN, Edhy Prabowo tak diketahui tak memiliki surat berharga dan utang.
Harta yang dilaporkan Edhy Prabowo terbilang naik pesat.
Pada 31 Desember 2018 atau saat duduk sebagai anggota DPR periode 2014-2019 dari Fraksi Partai Gerinda, harta yang dilaporkannya yakni sebesar Rp Rp.4.562.804.877.
Seperti diketahui, sejumlah kebijakan Edhy Prabowo di KKP jadi sorotan publik karena merevisi aturan yang dibuat pendahulunya.
Antara lain pelegalan alat tangkap cantrang, mencabut larangan ekspor benih lobster, dan enggan melanjutkan penenggelaman kapal pencuri ikan.
Baca juga: Chord Kunci Gitar dan Lirik Lagu Surat Buat Wakil Rakyat - Iwan Fals, Mudah Dimainkan
Baca juga: Ini Rencana Dimas Kembaran Raffi Ahmad Untuk Sang Orang Tua, Dimas : Masih Ngumpulin
Baca juga: Harga Emas Batangan Bersertifikat Antam Turun Lagi, Hari Ini (25/11) Jadi Rp 953.000 per gram
Reaksi Joko Widodo
Saat ramai pemberitaan soal Edhy Prabowo ditangkap KPK, Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi singgung soal pemberantasan korupsi di Indonesia.
Jokowi singgung soal pemberantasan korupsi di tanah air di akun Instagramnya di @jokowi, Rabu (25/11/2020).
Di unggahannya tersebut, Presiden Jokowi percaya dengan kinerja KPK selama ini.
Jokowi menyebut KPK bekerja secara transparan, terbuka dan profesional.
Berikut postingan Jokowi mengenai KPK memberantas korupsi di Indonesia.
"Pemerintah terus mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi di Tanah Air
Karena itu, pemerintah menghormati proses hukum terhadap pejabat negara yang saat ini tengah berjalan di KPK
Saya percaya KPK bekerja transparan, terbuka, dan profesional" tulis akun Instagram @jokowi dikutip Wartakotalive.com.
Novel Baswedan Ikut Tangkap Menteri KKP Edhy Prabowo
Rupanya, Novel Baswedan ikut tangkap Edhy Prabowo, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Rabu (25/11/2020).
Diketahui, penangkapan Edhy Prabowo dipimpin Novel Baswedan yang selaku penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mengenai Novel Baswedan pimpin penangkapan Edhy Prabowo tersebut, dibenarkan Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri.
Kata Ali Fikri, Novel Baswedan salah satu kepala satuan tugas yang ditugaskan untuk menangkap Edhy Prabowo.
"Salah satu Kasatgas (kepala satuan tugas) tersebut benar Novel Baswedan," kata Ali saat dikonfirmasi, Rabu siang.
Ali menuturkan, KPK menugaskan lebih dari tiga kepala satuan tugas baik dari penyelidikan dan penindakan, dalam penangkapan Edhy.
"Kegiatan ini dilakukan oleh tim KPK atas penugasan resmi dengan menurunkan lebih tiga Kasatgas baik penyelidikan dan penyidikan termasuk juga dari JPU yang ikut dalam kegiatan dimaksud," ujar Ali.
Diberitakan, KPK menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (25/11/2020) dini hari.

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan, penangkapan Edhy terkait dengan dugaan korupsi dalam ekspor benur.
"Benar KPK tangkap, berkait ekspor benur," kata Ghufron.
Ghufron mengatakan, Edhy ditangkap bersama sejumlah pihak dari Kementerian Kelautan dan Perikanan serta anggota keluarga.
Saat ini, Edhy telah dibawa ke Gedung Merah Putih KPK dan tengah menjalani pemeriksaan.
"Kami mohon publik untuk bersabar menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dan kami tentu akan melakukan ekspos lebih lanjut," kata Ghufron dalam wawancara yang ditayangkan Kompas TV, Rabu.
Tugas Edhy Prabowo dari Presiden Jokowi
Kini, tengah ramai pemberitaan mengenai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI Edhy Prabowo ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (25/11/2020).
Sebelum Edhy Prabowo di OTT KPK, Edhy Prabowo membeberkan mengenai tugas yang diberikan Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi, selama mengemban tugas sebagai Menteri KKP RI.
Lalu sebenarnya seperti apa tugas Edhy Prabowo dari Presiden Jokowi sebelum KPK menangkap Edhy Prabowo saat ini?
Blak-blakan Edhy Prabowo soal tugas dari Jokowi selama menjabat sebagai Menteri KKP diungkap langsung di akun YouTube Podcast Deddy Corbuzier, berikut videonya:
Diberitakan, KPK menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Politisi Partai Gerindra Edhy Prabowo ditangkap di Bandara Soekarno Hatta, pada Rabu (25/11/2020) dini hari setibanya dari perjalanan ke luar negeri (Amerika Serikat).
Edhy Prabowo ditangkap atas dugaan kasus korupsi ekspor benur (benih udang).
Demikian informasi yang dikutip Warta Kota dari Tribun Medan (Tribun Network).
Informasi yang beredar di kalangan awak media melalui grup-grup WhatsApp, kasus ini diduga korupsi ekspor benih udang lobster.
"Edhy Prabowo dilaporkan ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta sepulangnya dari Amerika Serikat sekira pukul 01.30 WIB," demikian pesan berantai di Grup WhatsApp.
Terkait kabar dugaan penangkapan ini, Tribun mencoba konfirmasi ke Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri, namun belum ada respon.
Seperti diketahui Edhy Prabowo adalah Menteri Kelautan dan Perikanan yang gantikan menteri sebelumnya, Susi Pudjiastuti.
Saat Susi Pudjiastuti menjadi orang nomor satu di KKP, kebijakannya jelas dan tegas.
Yakni melarang ekspor benur dan menenggelamkan kapal-kapal asing yang digunakan untuk mencuri ikan di Indonesia.
Dua kebijakan fenomenal Susi Pudjiastuti itu langsung distop oleh Edhy Prabowo begitu menjadi menteri.
Orang dekat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ini langsung membuka kran ekspor benur dan kapal yang ditangkap tidak lagi ditenggelamkan, tetapi disita.
(Wartakotalive.com/CC/Kompas.com)
Baca juga: RS Permata Hati Bungo Ditutup Sementara, Dinkes dan Pihak RS Beda Pendapat Soal Penutupan
Baca juga: Harga HP iPhone November 2020 - iPhone 12 Rp 10 Jutaan, iPhone 11, iPhone Xr, iPhone Xs, iPhone 8
Baca juga: Dampak Penghadangan Mashuri Calon Bupati Bungo, Dua Petugas Damkar Bungo Dipecat
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Jokowi: Saya Percaya KPK Bekerja Transparan, Terbuka, Profesional,