Misi Berbahaya
VIDEO: Misi Berbahaya Pasukan Elite TNI, Perompak GAM Pernah Ditipu Sampai Dijuluki Hantu Laut
Aksi pasukan elit Indonesia ini bahkan pernah mengemban misi hampir mustahil, atau mission impossible. Satu misi dari satuan elite TNI AL
TRIBUNJAMBI.COM - Penyanderaan yang menimpa WNI memang beberapa kali terjadi.
Pada saat seperti ini, terutama bila misinya genting, pasukan khusus TNI pun diterjunkan.
Tingkat kesulitan yang harus dihadapi pasukan Indonesia memang bukan main-main, apalagi bila berurusan dengan perompak atau pemberontak.
Aksi pasukan elit Indonesia ini bahkan pernah mengemban misi hampir mustahil, atau mission impossible.
Satu misi dari satuan elite TNI AL, Komando Pasukan Katak (Kopaska) satu ini sungguh sangat unik. Menyamar jadi pegawai bank, aksi pun berjalan sukses.
Baca juga: Fakta Nina Li Chi, Istri Jet Li yang Jadi Lawan Main Jackie Chan di Ranjang, Rela Tak Jadi Artis
Baca juga: Pesawat Pengintai Tiba-tiba Masuk Wilayah Laut China Selatan, China Marah Besar, AS Siap Perang?
Baca juga: Lowongan Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Pendaftaran Dibuka Hari Ini
Misi Komando Pasukan Katak (Kopaska) membebaskan sandera di Aceh menjadi kisah nyata kehebatan pasukan elit TNI AL tersebut.
Kisah itu terjadi tahun 2006 silam saat salah satu kelompok sayap Gerakan Aceh Merdeka (GAM) melakukan pembajakan terhadap sebuah kapal ikan Indonesia di kawasan Perlak, Aceh Timur menjadi pembuktian bahwa Kopaska pun handal dalam operasi di darat.
Semua berawal dari trik Kopaska mengelabuhi perompak itu saat meminta tebusan.
Kopaska yang pada saat itu dipimpin oleh Kolonel Irawan membentuk sebuah tim intelijen bernama Tim Kejar untuk menggagalkan pembajakan tersebut.
Kelompok sayap GAM itu melepaskan kapal ikan, namun mereka menyandera Nahkoda dan Kepala Kamar Mesin (KKM) untuk dijadikan tawanan.
Keduanya kemudian disekap di sebuah tambak milik GAM sampai uang tebusan dibayarkan.
Seperti kebiasaan kelompok separatis, GAM juga membuat tambak yang digunakan untuk kedok semata.
Jika dilihat dari tengah perairan sudah pasti tak ada orang yang menyangka bahwa tambak itu adalah markas GAM.
Seperti tambak-tambak lainnya, ‘tambak’ GAM ini juga ada ikan, bambu-bambu penyekat tambak, kapal-kapal kecil, dan lainnya.
Kembali ke cerita penyergapan ini, tawar menawar uang tebusan dilakukan lewat telepon yang telah disadap.
Penyadapan inilah yang menjadi kunci keberhasilan operasi.