Bergaya Sosialita, Pakai Kawat Gigi Emas & Sering Travelling, Janda Muda Ini Diburu Ratusan Orang
Seorang janda muda di OKU Selatan, Lusi Tania dicari-cari ratusan orang. Dia diduga menggelapkan uang arisan sekitar Rp 1 miliar.
Adapun dari cerita korban arisan harian mingguan hingga bulanan diumumkan lewat group WA.
Dengan mekanisme penarik tercepat kurang diuntungkan karena angsuran lebih besar.
Sementara yang paling akhir lebih diuntungkan dengan angsuran lebih kecil hanya saja dalam kurun waktu lama.
Kapolres OKU Selatan AKBP Zulkarnain Harahap melalui Kasatreskrim APK Apromico, mengatakan telah mendapat infomasj terkait adanya dugaan penggelapan uang yang viral di media sosial.
Hanya saja sejauh ini pihaknya masih menunggu laporan para korban.
"Korbanya banyak, tapi hingga saat ini belum ada yang melapor kalau konsul sudah ada,"ujar Apromico.
Perempuan berstatuskan janda itu sudah tidak bisa lagi dijumpai di rumahnya yang berlokasi di Kelurahan Pasar, Kecamatan Muaradua, OKU Selatan.
Rumah yang selama ini ditempat Lusi dan keluarga itu kini kosong tanpa penghuni.
Baca juga: Lowongan Kerja PT LRT Jakarta Pendidikan Minimal Lulusan D3 dan Fresh Graduate
Baca juga: Operasi Senyap, Perwira Pertama Polres Pagaralam Ditangkap Karena Terlibat Sindikat Narkoba
Baca juga: Lusi Tania, Janda Muda Ini Diburu Karena Gelapkan Uang Arisan Rp 1 Miliar, Lari Bersama Keluarga
Informasi yang dihimpun, Lusi dikenal sebagai sosok yang kerap menonjolkan kemewahan. Hal tersebut diungkapkan oleh tetangga di sekitar kediaman Lusi. Bahkan, Lusi memakai kawat gigi yang terbuat dari emas.
Dikenal seperti orang kaya, Lusi kerap menunjukan hidup mewahnya pada teman arisan dengan mudah membelikan barang pakaian, pamer jalan-jalan, serta kerap mentraktir sesama teman arisan.
Di rumahnya yang berlokasi tidak jauh dari jantung Muaradua, sebelumnya Lusi anak sulung tersebut tinggal bersama keluarga, yakni kedua orangtuanya serta dua orang saudaranya.

Rumahnya yang ia tinggali merupakan rumah beton berukuran cukup besar, memiliki satu lantai berbahan keramik, serta dilengkapi dengan dengan perlengkapan parabotan isi rumah dengan harga mahal.
"Gayanya hobi jalan, traktir temen-temen arisan, dan membelikan pakaian.
Rumahnya sudah kosong, pergi meninggalkan rumah dua hari lalu tanpa pamit mengendarai 3 unit sepeda motor," ujar tetangga.
Korban yang uang arisannya digelapkan Lusi diperkirakan lebih dari 100 orang, termasuk dari anggota kepolisian dan Pegawai Negeri Sipil (PNS).