Berita Jambi

Selain Peduli Lingkungan, Jambi Greeneration Juga Lakukan Bakti Sosial Saat Covid-19

Ketua Jambi Greeneration, Suci Wulandari mengatakan, kegiatan yang dilakukan juga berupa sosialisasi dan bakti sosial.

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Nani Rachmaini
Istimewa
Bakti sosial oleh Jambi Greenaration dilakukan di beberapa lokasi di Kota Jambi. 

Suci menceritakan pengalamannya waktu exchange student, pas kuliah S1 di Universitas Andalas, Padang. Dia berkesempatan buat belajar di Jepang. Nah, pas di sana itulah, dia lihat perbedaan yang jauh banget.

Kesadaran masyarakat buat menjaga lingkungan di sana sudah tinggi, bahkan dari sampah rumah tangga. Mereka di sana, sudah diatur, mulai dari sampah apa yang boleh dibuang sampai jam berapa aja itu sampah boleh dibuang.

Suci Wulandari, dari komunitas Jambi Greeneration, komunitas yang peduli terhadap lingkungan, khususnya sampah.
Suci Wulandari, dari komunitas Jambi Greeneration, komunitas yang peduli terhadap lingkungan, khususnya sampah. (Istimewa)

Perempuan kelahiran 1997 itu bilang, masyarakat mulai memisahkan sampah dari rumah, sebelum mereka buang. Sampah organik dan nonorganik dipisah.

Bukan cuma itu ternyata, jadwal penjemputan sampahnya juga beda. Misal, sampah organik dijemput petugas sampah hari Senin, yang nonorganik hari Rabu. Beda-beda harinya.

"Jadi, ya, mereka harus pikir-pikir lagi kalau mau menghasilkan sampah," kata cewek kelahiran 15 Januari itu.
Selain hari yang beda, jam penjemputan sampah pun sudah diatur. Misal nih, kalau itu sampah dijemput pukul 07.00 waktu setempat, ya si pemilik sampah kudu letakkan sampahnya sebelum pukul 07.00. Kalau lewat, ya mesti sabar tunggu jadwal selanjutnya, deh.

Apa yang dibilang Suci, ternyata pernah kejadian. Waktu itu dia ketiduran dan lupa jadwal penjemputan sampahnya, jadi dia kagak letakkan itu sampah ke tempatnya buat dijemput petugas. Ya, lewat.

"Pernah, kejadiannya dua kali," kata perempuan yang juga akrab disapa Uce.

Tapi dari sana, Uce mulai belajar buat lebih disiplin.

Kata Suci, disiplin masyarakat di negeri Sakura itu tinggi banget. Selain tepat waktu dalam buang sampah, mereka juga mesti keluar biaya, sehingga sebisa mungkin mereka menerapkan gaya hidup minim sampah. Ada wadah khusus yang mereka pakai untuk tempat sampah.

Nah, pas sudah lulus S1, Uce balik ke Jambi. Waktu itulah dia mulai terpikir untuk membentuk komunitas.
Ceritanya dia gabut banget waktu itu. Terus scroll-scroll instagram dan media sosial lainnya. Teringat deh, gaya hidup minim sampah yang pernah dia terapkan waktu di Jepang.

Dia mulai hubungi beberapa teman, ajak buat gabung. Ternyata, respons mereka baik. Mereka mulai kumpul dan sepakati nama komunitas hingga kegiatannya apa aja.

Walhasil, pada 12 Desember 2018, terbentuklah komunitas itu.

Komunitas ini bergerak untuk memperhatikan lingkungan, terutama sampah. Saat ini, mereka tengah gencar mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup minim sampah.

Suci Wulandari, dari komunitas Jambi Greeneration, komunitas yang peduli terhadap lingkungan, khususnya sampah.
Suci Wulandari, dari komunitas Jambi Greeneration, komunitas yang peduli terhadap lingkungan, khususnya sampah. (Istimewa)

Suci menjelaskan, Jambi Greeneration itu komunitas yang peduli terhadap lingkungan, khususnya sampah.

"Jadi, saat ini kami fokus untuk mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup minim sampah," katanya, beberapa waktu lalu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved