Tak Terima Anak Dimaki Menantu Hingga Ribut di Jalan, Pria Ini Nekat Tusuk Menantunya hingga Tewas
Bambang Ciptadi Lubis (57), sosok menantu tewas ditusuk mertua, Anwar (60). Anwar, sang mertua pelaku penusukan menantu itu pun langsung diamankan.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Anwar, sang mertua pelaku penusukan menantu itu pun langsung diamankan pihak Polsek Lubuklinggau Utara.
Bambang Ciptadi Lubis (57), sosok menantu tewas ditusuk mertua, Anwar (60).
Diketahui, pelaku penusukan menantu ini ialah warga RT 03 Kelurahan Sumber Agung, Kecamatan Lubuklinggau Utara, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel).
Baca juga: Asal Mula Video Syur Mirip Gisel Beredar Ternyata Disebarkan Sosok Ini, Begini Penjelasan Polisi!
Baca juga: Bos ILC TVOne Karni Ilyas Bongkar Pandangan Ustaz Abdul Somad Soal Habib Rizieq: Dia Dirindukan
Baca juga: Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, Hasbi Anshory Gandeng Tokoh Masyarakat & Tenaga Pendidik Batanghari
Ia meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Peristiwa penusukan tersebut terjadi pada hari Sabtu (14/11/2020) malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Menurut Kapolres Lubuklinggau AKBP Nuryono melalui Kapolsek Lubuklinggau Utara Iptu Sudarno, kejadian itu terjadi saat Maria Susanti (anak tersangka) mendatangi rumah suaminya Bambang.
"Mereka ini sudah lama sering ribut dan sudah mau cerai tinggal nunggu putusan lagi," ungkapnya ke wartawan Senin (16/11/2020).
Baca juga: Mengaku LSM dan Minta Uang Sumbangan, 2 Warga Kota Jambi Berhasil Bongkar 10 Rumah Warga
Ceritanya, saat itu istrinya datang ke rumah suaminya.
Saat bertemu, suaminya tidak mau bercerai.
Bambang mendapati barang-barang dalam rumahnya sudah dibawa ke rumah mertuanya.
"Karena kesal Bambang pun menyusul hendak menemui Maria di rumah orang tuanya."
"Dari kejauhan, ia melihat istrinya tengah tegak di jalan langsung menabraknya dan memukulnya," ujarnya.
Saat itu, Anwar sedang berada di dalam rumah.
Baca juga: Anies Baswedan Dipanggil Polisi Gegara Acara Anak Habib Rizieq, Jokowi Minta Hal Ini ke Mendagri
Mendengar keributan tersebut, Anwar langsung keluar.
Melihat Anwar, Bambang sontak marah-marah sambil menunjuk-nunjuk ke arahnya.
Diduga karena kesal, Anwar pun langsung masuk ke dalam rumah mengambil pisau dapur di warung.
Ia spontan menusuk ulu hati Bambang hingga membuatnya langsung terkapar,
"Kemudian Bambang dilarikan warga ke rumah sakit, namun meninggal dunia dalam perjalan perjalanan," ungkapnya.
Sadis, Anak-Menantu Bunuh Ibu Berusia 72 Tahun

Baca juga: Dihujat Netizen hingga Disentil Mahfud MD, Anies Baswedan Angkat Bicara Soal Acara Anak Habib Rizieq
Seorang wanita berusia 72 tahun ditemukan tewas gantung diri.
Belakangan diketahui wanita tua tersebut sengaja dibunuh anak dan menantunya.
Motif diduga ekonomi, polisi masih mendalami.
Warga di Desa Karangwuni, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, digegerkan dengan penemuan jenazah seorang lansia.
Korban yang diketahui bernama Naruh (72) tersebut ditemukan tewas tergantung di belakang rumahnya pada Sabtu (22/8/2020).
Mendapat laporan warga, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan upaya penyelidikan.
Hasilnya, ditemukan adanya kejanggalan terhadap kematian korban.
"Setelah menerima laporan, kami olah TKP. Namun ada kejanggalan di sana, kita curiga korban bukan meninggal karena bunuh diri.
Baca juga: Chord Kunci Gitar Lagu Silhoutte OST Naruto Shipudden Opening 16 (VIRAL TIKTOK)
Dan hasil otopsi tim forensik hasilnya korban meninggal karena dijerat, bukan terjerat karena bunuh diri," terang Kapolres Temanggung AKBP Muhammad Ali dalam keterangan pers, Selasa (25/8/2020).
Tak butuh lama, setelah dilakukan penyelidikan itu polisi akhirnya menetapkan dua tersangka pembunuhan.
Ironisnya, kedua pelaku tersebut tak lain adalah anak kandung korban berinisial SP (48) dan menantunyainisial HM (32).
Setelah dilakukan pemeriksaan, pelaku mengakui perbuatannya.
Alasan pelaku, kata polisi, mengaku tega membunuh ibu kandungnya tersebut karena ada bisikan.
Belum jelas maksud bisikan yang dimaksud pelaku.
Namun demikian, pengakuan tersebut akan dilakukan pendalaman lebih lanjut.
"Motif sementara kalau dari keterangan saudara SP ini mendapatkan bisikan untuk membunuh ibunya.
Namun, tersangka HM mengatakan ada motif ekonomi.
Sehingga masih kita dalami, motif yang sebenarnya yang membuat para pelaku ini sampai tega membunuh orangtuanya sendiri,” ujar Ali.
Akibat perbuatannya itu, pelaku dijerat Pasal 44 ayat 3 UU RI Nomor 32 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan atau Pasal 338 KUHP dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.
Sementara itu, SP saat dikonfirmasi mengaku menyesali perbuatannya.
Menurutnya, tindakan itu dilakukan karena ada bisikan.
“Bisikan itu seolah-olah menuntun saya untuk membunuh ibu. Saya menyesal dengan kejadian ini,” tuturnya.
Dibunuh Saat Tidur
Naruh tewas dengan cara mengenaskan di tangan anak kandungnya beserta menantu.
Kini, dua tersangka yakni anak korban SP yang bekerja sebagai buruh serabutan dan menantu korban HM bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) sudah ditangkap Polisi.
Mereka saat ini sudah meringkuk di di rutan Polres Temanggung untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.
Menurut Kasat Reskrim Polres Temanggung AKP M Alfan, kejadian nahas itu terjadi di belakang rumah korban di Dusun Jeketro RT 1 RW 4 Desa Karangwuni Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung, Sabtu (22/8/2020) sekira pukul 03.00 WIB.
Kejadian bermula tersangka SP memotong tali terpal lalu membuat simpul, Sabtu (22/8/2020) sekira pukul 00.00.
Selang tiga jam kemudian tersangka SP masuk ke dalam kamar korban bersama istrinya.
SP dengan menggunakan kayu menghujam kepala Naruh (75) tepat
sebelah kiri.
Ketika dipukul korban sedang tertidur pulas.
Selanjutnya kedua tersangka membawa korban ke belakang rumah.
"Tersangka SP dan HM bekerja sama mengangkat hingga menjerat leher korban dengan kain terpal yang sudah disediakan sebelumnya," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Selasa (25/8/2020) sore.
Dijelaskan AKP Alfan, korban selanjutnya digantung di pohon rambutan belakang rumah.
Menantu korban lalu masuk ke rumah kembali.
Sedangkan SP masih memandangi mayat ibunya tergantung selama 5 menit.
Tujuannya untuk memastikan ibunya sudah tewas.
Setelah itu, entah apa yang dipikirkan SP tanpa rasa iba Ia lantas berpura-pura mengambil beras.
Ia melangkahkan kakinya menuju ke sumur belakang rumah tak jauh dari ibunya yang tergantung di pohon.
Saat mencuci beras itu, tersangka berteriak-teriak kata "Mbok" atau ibu secara berulang kali.
SP kemudian memanggil adiknya yang berada di samping rumahnya.
Adiknya lantas kaget melihat ibunya tergantung.
Tanpa curiga, ia menurunkan ibunya lalu membawanya ke dalam rumah dibantu tersangka.
"Kami yang dapat informasi kejadian itu langsung datang ke lokasi kejadian," paparnya.
AKP Alfan menjelaskan, setelah pihaknya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Polisi mendapat kejanggalan di lokasi kejadian yakni pelipis kiri korban dan kedua telinga korban mengeluarkan darah.
Jeratan tali di leher korban juga bukan jeratan yang umum terdapat pada orang bunuh diri.
Pihak kepolisian lalu melakukan autopsi di tubuh korban dengan bantuan Biddokkes Polda Jateng.
Hasilnya korban mati bukan karena gantung diri melainkan karena mati lemas.
Pasalnya ada tekanan di leher korban yang mengakibatkan oksigen tidak mengalir di otak.
Ditemukan juga memar pada leher dan pelipis kiri korban lantaran dihantam benda tumpul.
"Kami lalu meminta keterangan para saksi-saksi, dapat disimpulkan dari data dan barang bukti yang ada pelaku pembunuhan mengarah ke kedua tersangka," ungkapnya.
Polisi telah memeriksa delapan orang saksi dengan barang bukti tali terpal yang digunakan untuk jerat leher korban.
Golok untuk memotong tali, kayu untuk memukul korban, sendal jepit korban dan lainnya.
Kasat Reskrim menambahkan, kedua tersangka juga mengakui perbuatanya.
Pengakuan SP membunuh ibunya dengan dibantu istrinya lantaran dapat bisikan gaib.
Alasan itu masih didalami penyidik.
"Para tersangka dijerat pasal 44 ayat 3 Undang-undang Nomor 23 tabun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga dan atau pasal 338 KUHP ancaman maksimal 15 tahun penjara," tandasnya.
(Tribunnews.com/TribunSumsel/Eko Hepronis/Kompas.com/IWN/*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Lihat Anak dan Menantu Ribut di Jalan, Pria Ini Nekat Tusuk Menantunya hingga Tewas" dan di Kompas.com dengan judul "Kronologi Anak dan Menantu Jerat Ibunya hingga Tewas, Mengaku Ada Bisikan"