Berita Nasional

Ternyata Ada Polisi Melerai saat Klub Moge Hajar Prajurit TNI di Bukititnggi, Namun Malah Dikacangin

Fakta baru berupa rekaman closed-circuit television (CCTV) terungkap saat terjadi insiden pengeroyokan dua anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) di

Editor: Andreas Eko Prasetyo
(Foto: Screenshoot CCTV)
Seorang polisi berusaha melerai oknum anggota klub moge yang berusaha mengejar anggota TNI 

TRIBUNJAMBI.COM - Ada fakta baru terkait kasus pengeroyokan oleh klub motor besar (moge) Harley Davidson kepada prajurit TNI di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Fakta baru berupa rekaman closed-circuit television (CCTV) terungkap saat terjadi insiden pengeroyokan dua anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Bukittinggi.

Dalam rekeman itu, tampak anggota polisi telah berusaha melerai pertikaian.
Namun, usahanya dikacangin anggota moge yang tetap melakukan penganiayaan.

"Justru sudah dilerai," kata Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawiranegara, saat dimintai konfirmasi, Senin (2/11/2020).

Dody melanjutkan, meski sudah dilerai anggota klub moge tersebut terus menghajar anggota TNI yang tidak berseragam.

Bahkan, ibu pemilik toko sudah memohon untuk berhenti.

Namun, hal itu tidak digubris oleh anggota klub moge terus menghajar Serda Mistari yang lari menuju toko.

Dody mengatakan, penyelidikan terus dilakukan.

Dua pengendara moge yang keroyok anggota TNI di Bukittinggi ditahan polisi.
Dua pengendara moge yang keroyok anggota TNI di Bukittinggi ditahan polisi. (istimewa)

Saat ini, polisi sudah menetapkan lima tersangka. Mereka adalah MS (49 ) dan B (18 ), HS (48), JAD (26), dan terakhir TR (33).

"Hari ini bertambah satu yaitu TR. Hal itu terekam di dalam video dan keterangan tiga orang saksi yang merupakan karyawan toko butik dan telepon seluler," kata Dody.

Penjelasan Puspomad Komandan Puspomad TNI Letjen TNI Dodik Wijanarko menyatakan, pengeroyokan dua anggotanya itu berawal dari salah paham di jalan raya.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat (30/10/2020), sekitar pukul 17. 30 WIB di Jalan dr Hamka Kota Bukittinggi.

“Telah terjadi kesalahpahaman antara dua orang prajurit TNI AD yang berdinas di Kodim 0304/Agam dengan pengendara sepeda motor rombongan klub moge HOG,” kata Dodik.

Menurut Dodik, rombongan moge tersebut dilaporkan ugal-ugalan di jalan dan membuat pengendara lainnya terpaksa minggir di bahu jalan.

"Pada saat rombongan moge mendahului Serda M Yusuf yang berboncengan dengan Serda Mustari, memberi kesan kurang sopan, karena rombongan moge tersebut bermain gas di luar batas wajar. Sehingga kedua orang prajurit TNI AD yang sedang berboncengan menepi sampai dengan keluar jalan (berada di bahu jalan)," kata Dodik.

Baca juga: Bocor Percakapan Presiden Prancis & Putra Mahkota Abu Dhabi di Telepon, Bahas Kekerasan & Isu Agama

Baca juga: Resmi RUU Cipta Kerja Jadi UU Ditandatangani Jokowi, Total Halaman 1.187, Merevisi 77 UU

Baca juga: Sosok Biksu Ashin Wirathu, Disebut Otak Pembantaian Muslim Rohingya, Berjuluk Buddhist bin Laden

Halaman
1234
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved