Pendete Yeremia Disiksa, Oknum Petinggi TNI Koramil Hitadipa Terlibat, Korban Ditembak dari Dekat

Hasil temuan Amnesty International Indonesia mengungkapkan, terduga pelaku tewasnya Pendeta Yeremia Zanambani merupakan anggota TNI.

Editor: Rahimin
iStockphoto
lustrasi 

Sebab, Pendeta Yeremia masih hidup selama 5-6 jam setelah kejadian.

Terkait pencarian senjata

Berdasarkan temuan Komnas HAM, tindakan kekerasan yang dialami Pendeta Yeremia diduga untuk memperoleh keterangan korban terkait keberadaan senjata yang dirampas TPNPB/OPM.

Proses pencairan senjata dilakukan pascatewasnya seorang anggota TNI bernama Serka Sahlan dan perampasan senjatanya oleh TPNPB/OPM.

Ilustrasi
Ilustrasi (pixabay.com)

Saat anggota TNI mengumpulkan warga Hitadipa pada pagi hari terkait pencarian senjata tersebut, terduga pelaku sempat menyebut nama korban.

Untuk itu, terduga pelaku diduga sudah menjadikan Pendeta Yeremia sebagai target.

"Hal ini secara tegas disampaikan oleh Alpius, anggota TNI Koramil Hitadipa, yang menyebutkan nama Pendeta Yeremia Zanambani sebagai salah satu musuhnya,” ujar Anam.

Upaya pengaburan fakta

Komnas HAM juga menemukan adanya upaya untuk mengalihkan fakta terkait penembakan terhadap korban.

Hal itu terlihat dari banyaknya tembakan dengan diameter beragam dan arah yang acak di TKP dan sekitarnya. Tembakan dilepaskan pada jarak 9-10 meter dari luar TKP.

Baca juga: Harga Spesial Realme November 2020 - Potongan Harga Rp 300 Ribu Smartphone dan Aksesoris

Baca juga: ISIS Bangkit Lagi, Universitas Kabul Mendadak Diserbu Kelompok Garis Keras, 22 Orang Tewas

Baca juga: Bripka MJH Anggota Brimob Kelapa Dua Diupah Rp 30 Juta, Tujuh kali Jual Senjata Api ke KKB Papua

"Kami yakini ini pengalihan sudut tembakan untuk pengalihan bahwa ini tidak dilakukan dalam jarak pendek,” ucap Anam.

Tak hanya itu, sebuah proyektil peluru hilang dari balok kayu di TKP. Learn more Komnas HAM sudah mengonfirmasi hal itu kepada aparat kepolisian yang berada di lokasi sebelum tim Komnas.

Namun, aparat kepolisian tidak mengambil proyektil peluru di balok kayu, tetapi proyektil di bawah tungku.

"Sehingga ini penting bagi kami untuk menanyakan ke mana proyektil yang ada dalam balok kayu karena itu jelas sekali diambil setelah kejadian,” ujar dia.

Tanggapan TNI

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved