Mendadak Filipina Evakuasi Ribuan Rakyatnya, Topan Paling Dasyat di Dunia Ini Akan Datang Menyerang

Topan Goni, dengan angin berkecepatan 215 kilometer per jam (133 mil) dan hembusan hingga 265 kilometer per jam (164 mph), akan menghantam Filipina.

Editor: Teguh Suprayitno
Net
Ilustrasi Kapal dihantam badai 

Mendadak Filipina Evakuasi Ribuan Rakyatnya, Topan Paling Dasyat di Dunia Ini Akan Datang Menyerang

TRIBUNJAMBI.COM-Topan Goni, dengan angin berkecepatan 215 kilometer per jam (133 mil) dan hembusan hingga 265 kilometer per jam (164 mph), akan menghantam Filipina pada Minggu besok.

Pemerintah Filipina bersiap menghadapi badai atau topan yang dianggap paling dahsyat di dunia itu.

Filipina kemudian memerintahkan agar ribuan penduduk di bagian selatan pulau utama Luzon, segera dievakuasi pada Sabtu (31/1/2020).

Ini dilakukan segera untuk antisipasi badai kategori 5 yang terkuat di dunia mendekati wilayah Filipina.

Topan ini masuk kategori topan terkuat yang melanda Filipina sejak topan Haiyan yang menewaskan lebih dari 6.300 orang pada November 2013 silam.

Baca juga: 4 Negara Musuh China di Asia Ini Mati-matian Dukung Donald Trump di Pilpres AS 2020, Ingin China KO

Baca juga: Jokowi Mendadak Galak, Sikap Kerasnya Muncul Gegara Presiden Macron Lukai Perasaan Umat Islam

Evakuasi pencegahan telah dimulai di komunitas pesisir dan rawan longsor di Provinsi Camarines Norte dan Camarines Sur.

Sementara, pemerintah Provinsi Albay akan memerintahkan penduduk di daerah berisiko untuk meninggalkan rumah mereka, Gremil Naz, kata seorang pejabat bencana setempat kepada stasiun radio DZBB.

Topan Molave pada ​​pekan lalu menewaskan 22 orang, sebagian besar akibat tenggelam di provinsi-provinsi di selatan ibu kota Manila, yang juga merupakan jalur yang kemungkinan dilewati topan Goni, badai tropis ke-18 di negara itu.

Ilustrasi
Ilustrasi (Severe Weather Europe)

Pihak berwenang menghadapi rintangan lain karena jarak sosial perlu diberlakukan di pusat-pusat evakuasi untuk mencegah penyebaran virus corona.

Di Asia Tenggara, Filipina memiliki jumlah infeksi corona tertinggi kedua di sekitar 380.000 kasus dan lebih dari 7.000 kematian, setelah Indonesia.

Dana bencana menipis

Barang bantuan, mesin berat dan alat pelindung diri sudah ditempatkan di daerah-daerah utama Filipina.

Grace America, Walikota Infanta di Provinsi Quezon mengatakan kepada radio DZBB, karena ada pandemi corona, anggaran untuk masalah bencana tidak mencukupi.

Pejabat lokal membatalkan operasi pelabuhan dan melarang nelayan untuk berlayar.

Baca juga: Dihujat Habis-habisan, Presiden Prancis Emmanuel Macron Mendadak Berkelit Tak Bermaksud Hina Islam

Baca juga: Fakta-fakta Brahim Aoussaoui Pelaku Pembunuhan di Gereja Prancis, Imigran Tunisia Ditembak 14 Kali

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved